PENGGUNAAN DINAR-DIRHAM: Pangeran Arief Kumpulkan Ulama Cirebon

CIREBON (bisnis-jabar.com)—Sultan Keraton Kasepuhan Kota Cirebon Jawa Barat Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat Sultan Sepuh XIV mengumpulkan para ulama di wilayah III Cirebon guna membahas fatwa ulama untuk penggunaan mata uang dinar dan dirham. Penggunaan mata uang dinar-dirham mulai marak di wilayah III Cirebon sebagai alat transaksi jual-beli ataupun pembayaran zakat yang dipelopori oleh Jaringan Wirausahawan Pengguna Dinar-Dirham (Jawara) dan pihak Keraton Kasepuhan. PRA Arief Natadiningrat mengatakan sebagai mata uang yang memiliki nilai murni karena terbuat dari perak emas dan perak, mata uang dinar-dirham juga memiliki syiar ajaran islam karena mata uang tersebut telah digunakan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. “Tradisi membayar zakat dengan koin dinar-dirham telah dilakukan di Keraton Kasepuhan Kota Cirebon sejak beberapa tahun terakhir,” katanya, Rabu (12/12). PRA Arief mengungkapkan pertemuan dengan para ulama di wilayah III Cirebon bertujuan agar umat islam di Cirebon mulai mengenal pembayaran zakat atau melakukan transaksi jual-beli dengan dinar-dirham. Wakil Ketua Jaringan Wirausaha Pengguna Dinar Dirham (Jawara) Wilayah III Cirebon, Sonia Hermawatiningsih menuturkan sebagai syiar penggunaan dinar-dirham pihaknya beberapa waktu lalu telah meluncurkan mata uang dinar-dirham yang berlogo Keraton Kasepuhan Kota Cirebon. “Syiar ajaran Islam untuk menyuarakan zakat mal [harta] terus kami lakukan seiring syiar penggunaan dinar-dirham,” ujarnya. (k3/ija)