BANDUNG (bisnis-jabar.com)- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar menjamin kasus impor singkong yang marak diperbincangkan saat ini tidak terjadi di Jabar. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Ferry Sofwan mengatakan hingga kini pihaknya belum menerima laporan perihal impor singkong tersebut. "Sampai saat ini kami belum menerima laporan ada perusahaan makanan yang mengimpor singkong untuk memenuhi kebutuhan produksinya," katanya, kepada Bisnis, Selasa (11/12). Menurutnya, institusi yang dipimpinnya sama sekali tidak mengeluarkan izin baik kuantitas maupun kualitas mengenai impor. Karena hal itu merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Oleh karenanya, pemerintah provinsi tidak mengetahui persis persoalan lalu lintas barang masuk dari luar negeri. Meski begitu, pihaknya tidak menutup mata akan peristiwa yang dianggap menurunkan harkat dan martabat sebagai sebuah bangsa. Menurutnya, Jabar termasuk daerah yang surplus akan singkong. Pada umumnya singkong tersebut dijual ke pasar dan dijual ke sejumlah industri pengolah makanan atau untuk dikonsumsi sendiri. Sementara itu, Ketua HKTI Jabar Entang Sastraatmadja mengatakan adanya kasus impor sangatlah menyakitkan dan memukul dunia pertanian Indonesia. "Masalah singkong cukup pelik. Karena disisi lain warga dituntut untuk mempunyai alternatif pangan, tapi harganya justru tidak menguntungkan," ucapnya. Menurutnya, apapun alasannya impor singkong tidak perlu dilakukan termasuk kualitas dan harganya yang lebih murah. Karena, pemerintah justru harus mencari soluasi atas persoalan tersebut. Selama ini, pemerintah hanya menganggap persoalan pangan tidak lebih dari beras sehingga komoditi lainnya kurang mendapat perhatian. Ia mengatakan, anggaran dan perhatian terhadap komoditas berarti mesti ditingkatkan lagi. “Termasuk meningkatkan penelitian terhadap komoditas tersebut agar bisa memiliki kualitas yang lebih baik daripada singkong impor. Selama ini tidak ada dorongan untuk meningkatkan produktivitas singkong atau target swasembada singkong dari pemerintah,” kata Entang. Padahal peluang pasar produk olahan berbahan singkong dan kuliner terbilang tinggi. Tinggal penataan sistem rantai produksi dari komoditas singkong hingga produk makanan jadi agar menguntungkan para petani.(K6/ija)
IMPOR SINGKONG: Indag Jabar Pastikan Tidak Terjadi di Wilayahnya
BANDUNG (bisnis-jabar.com)- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar menjamin kasus impor singkong yang marak diperbincangkan saat ini tidak terjadi di Jabar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

4 jam yang lalu
BBRI, BMRI, BBNI Draw Investors' Interest
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
