Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Golok Galonggong, Terkenal Hingga Luar Tasikmalaya

TASIKMALAYA (bisnis-jabar.com) - Golok Galonggong salah satu kerajinan tangan khas Tasikmalaya terlahir dari kampung perajin golok Galonggong di Kecamatan Manonjaya, sekitar 15 km dari pusat Kota Tasikmalaya.

TASIKMALAYA (bisnis-jabar.com) - Golok Galonggong salah satu kerajinan tangan khas Tasikmalaya terlahir dari kampung perajin golok Galonggong di Kecamatan Manonjaya, sekitar 15 km dari pusat Kota Tasikmalaya. Golok produk industri rumahan ini sangat terkenal dengan kualitas ketajamannya juga kekuatan gagang dan sarung goloknya. Tak heran, Golok Galonggong terkenal hingga luar pulau dan mendominasi golok di Jawa Barat. Aris Alfarid, pegusaha Golok Galonggong asal Kampung Cilangkap, Desa Galonggong, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaua mengatakan, kualitas golok Galonggong terdapat pada ketajaman dan gagang golok yang terbuat dari tanduk kerbau. Tanduk dibentuk sedemikian rupa dengan pengolahan khusus hingga terlihat mengkilap. Golok berbagai macam ukuran juga berbagai motif. Ada motif golok khas Sunda ujungnya melengkung ada juga golok seperti pedang dengan ukuran panjangnya sekitar 40 cm. Bahan baku pembuatan golok berupa besi per mobil yang mudah didapat para perajin. Per mobil kata Aris sangat bagus karena besi sudah tercampur baja. Kualitas besi dan gagang golok tersebut menentukan juga harga jualnya. “Harga golok macam-macam, mulai Rp50.000 sampai Rp1 juta. Golok-golok ini tinggal pakai dan sudah tajam,” ungkap Asep saat mengikuti bazar di lokasi Gebyar Muharam Pegadaian Tasikmalaya, Jumat – Minggu (7-9/12). Aris memberi trik menguji ketajaman sebuah golok atau pisau. Ternyata cukup sederhana. Cukup keluarkan golok sedikit dari sarangnya, tempelkan pada kuku jempol lalu sedikit digeruskan. Bila golok atau pisau tajam, akan langsung menempel dan menggerus kuku, bila tumpul tidak akan nempal. Kesulitan perajin golok, kata Aris, mendapat bahan baku gagang golok dari tanduk kerbau betina. Bila kerbau jantan tidak ada isinya atau kosong meski panjang dan besar. Selama ini katanya, para perajin di Manonjaya mendatangkan tanduk kerbau dari luar pulau seperti Kalimantan ataupun Sulawesi, karena di Jawa sudah jarang. “Tanduk kerbau kan cuma dua, satu kerbau hanya untuk dua golok. Bahan baku rada susah didapat karena jarang,” katanya. Bahan baku tanduk dibeli para perajin Rp120.000 per kg atau harga satuan Rp40.000. Jika pasokan tanduk tidak ada, para perajin terpaksa menggunakan bahan kayu untuk bahan gagang atau sarung golok. Tetapi kayu juga ada kriterianya, antara lain harus akar kayu Mahoni, Kayu Senokeling atau kayu Cijulang. Penggunaan bahan baku kayu atau tanduk menentukan juga harga jual golok. Hingga kini, dia mengakui penjualan golok masih bagus. Malah ia sering mendapat pesanan dari luar Pulau Jawa seperti dari Kalimantan atau Sumatra. Umumnya penjualan golok ramai di musim hujan. Diperkirakan karena para petani sedang giat bercocok tanam sehingga membutuhkan peralatan golok untuk menebang atau memotong pohon. “Kalau musim kering penjualan malah kurang. Penjualan ramai biasanya di musim hujan atau menjelang hari raya Iduladha,” katanya. (k55/ija)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper