Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Menggiurkan, Petani Jamur Minim

[caption id=attachment_254420 align=alignleft width=300 caption=ilustrasi/reuters][/caption]
ilustrasi/reuters
ilustrasi/reuters

[caption id="attachment_254420" align="alignleft" width="300" caption="ilustrasi/reuters"][/caption] BANDUNG (bisnis-jabar.com) - Meskipun propek bisnis produk hortikultura jamur sangat menjanjikan, namun petani yang menggeluti di komoditas tersebut terbilang minim terlihat dari rendahnya pemenuhan terhadap kebutuhan. Ketua Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia Kuswana mengatakan saat ini sejumlah daerah di Jawa Barat tengah giat memacu produksi jamur terutama sejumlah daerah di kawasan pantura seperti Kabupaten Cirebon yang sebelumnya identik dengan tanaman daerah dataran tinggi. "Cirebon saat ini tengah mengembangkan jamur merang, sampinyon. Sedangkan untuk wilayah Selatan masih terfokus di wilayah Ciwidey, Rancabali dan Pasir Jambu dengan jamur tiram dan merang. Untuk wilayah Utaranya Lembang masih menjadi sentra produksi," katanya kepada Bisnis, Rabu (17/10). Menurutnya, produksi jamur di kawasan Bandung Selatan setiap harinya mencapai 2 ton, sedangkan untuk wilayah Lembang sudah menembus angka 10 ton. Oleh karenanya, pihaknya saat ini tengah fokus menggenjot produksi di wilayah Bandung Selatan. Umumnya jamur produksi petani Bandung raya di jual ke sejumlah pasar tradisional di Jawa Barat dan Jakarta. Pihaknya, masih belum serius menangani pasar ekspor karena masih disibukkan dengan tingginya permintaan domestik. "Kalau bicara kualitas, jamur lokal tidak kalah dengan jamur luar. Makanya, tidak jarang jamur Indonesia sudah menembus mancanegara seperti Thailand, Swedia, China dan sejumlah negara lainnya," ujarnya. Dia menyebutkan, keuntungan yang didapat dari produksi jamur sangatlah besar. Seorang petani minimal bisa meraup untung sebesar 30% dari total biaya produksi. Bahkan produksi jamur penyumbang terbesar devisa negara dibandingkan produk hortikulturan lainnya.(k6/ajz)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro