Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Savoy Homann Dulunya Hanya Bilik Bambu

[caption id=attachment_251891 align=alignleft width=250 caption=ilustrasi/web][/caption]
ilustrasi/web
ilustrasi/web

[caption id="attachment_251891" align="alignleft" width="250" caption="ilustrasi/web"][/caption] BANDUNG (bisnis-jabar.com) - Kota Bandung menyimpan ratusan bangunan bersejarah. Beberapa diantaranya berjejer di sepanjang Jalan Asia Afrika, salah satunya adalah Savoy Homann Bidakara Hotel. Hotel bintang 4 tersohor di Kota Kembang ini menyimpan cerita menarik. Dibangun pada 1871 silam, dan hanya berbentuk bilik bambu. Pemiliknya adalah Mr. Homann yang berasal dari Jerman. Menurut Dina Novia Faisal, Public Relation Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung, bilik bambu itu hanya bertahan selama 2 tahun. Bangunan hotel kemudian diubah menjadi tembok. Bangunan tersebut kini menjadi bagian belakang hotel yang dimanfaatkan sebagai kantor dan ruang meeting. Pada 1930-an, tren bangunan art deco mulai datang ke Indonesia. Kemudian pada 1936 hotel tersebut mulai dibangun pada bagian depan, yang kini menghadap Jalan Asia Afrika. Bangunannya hasil rancangan arsitek A. F. Aalbers. Pembangunan selesai pada 1939 dan hotel diberi nama Savoy Homann. Suatu ketika, Mr. Homann meninggal. Istrinya merasa kesepian di Indonesia dan memilih kembali ke negaranya. Savoy Homann pun beralih ke tangan orang Indonesia bernama RHM Saddak, pemilik Firma Saddak & Co. Pada masa itu bangunan Savoy Homann semakin berkembang. Saat itu pula tepatnya pada 1955, Savoy Homann digunakan untuk menginap bagi para peserta Konferensi Asia Afrika (KAA), yang diadakan di Gedung Merdeka tak jauh dari hotel. Selama konferensi KAA, kamar Homann Suite di lantai 1, 2 dan 3 dipakai oleh 3 orang penting. Jawaharlal Nehru (India) menempati kamar di lantai 1, Presiden RI pertama Soekarno di lantai 2 dan di lantai 3 digunakan Chou En Lai, Perdana Menteri China kala itu. Saat ini ketiga kamar tersebut memiliki tarif Rp4,5 juta per malam dan merupakan kamar terbesar yang dimiliki Savoy Homann Bidakara Hotel. Foto-foto ketiga tokoh tersebut masih terpanjang di sana hingga kini. Di lorong hotel, terdapat pojok Memorabilia, tempat menyimpan peralatan makan yang digunakan peserta KAA pada 1955. Ada pula foto-foto bersejarah yang dapat dilihat di sana. Hotel masih menyimpan golden book berisi tanda tangan peserta KAA. Ternyata selain peserta KAA pada 1955, Savoy Homann Bidakara Hotel juga pernah dikunjungi para kepala negara lain serta selebritis seperti Charlie Chaplin dan Miss Universe 2007. Savoy Homann pernah dialihkan kepemilikkannya ke sebuah perusahaan properti. Namanya berganti menjadi Savoy Homann Panghegar Heritage. Pembangunan juga terus dilakukan saat itu. Pada tahun 2000, hotel diurus oleh PT Bidakara Savoy Homann Duaribu. Dan hingga kini memakai nama Savoy Homann Bidakara Hotel. (k60)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper