Ayu Utami Diskusikan Bukunya "Lalita" di Unpad

BANDUNG (bisnis-jabar.com) -- Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia Unpad bekerja sama dengan Kepustakaan Populer Gramedia, Layar Kita, dan Perpustakaan Batu Api mengadakan diskusi  buku Lalita, karya Ayu Utami, Selasa (24/9) di Kampus Fakultas Ilmu Budaya Unpad, Jatinagor. Buku terbaru ini merupakan serial kedua novel Bilangan Fu setelah  Manjali dan Cakrabirawa yang terbit pada Juli 2010. "Buku ini pertama kali di launching dalam kesempatan ini," ujar moderator, Tobing Jr, yang juga Koordinator Komunitas Layar Kita. Dalam acara ini, Ayu Utami bercerita sedikit mengenai dasarnya dalam menulis, sekaligus mengenalkan Lalita. Sebagai anak yang mengalami Orde Baru, ia mengalami betul perubahan zaman. "Saat dulu lain, karena tidak ada kebebasan bersuara," ujarnya. Zaman sekarang semua lebih terbuka dan tersedia ruang untuk berpendapat. Sayangnya, kaum muda kurang tahu kondisi masa lalu dan sejarah seperti apa. Oleh karena itu, dalam setiap bukunya yang berisi cerita petualangan anak muda, ia selalu menyisipkan khasanah budaya Indonesia. "Dalam Lalita, Saya akan bercerita banyak mengenai Candi Borobudur," ujarnya. Seperti dalam Mandracandika yang mengulas tentang luas pengertian, dalam buku baru ini, ada pula pengenalan dasar tentang topik berpikir. Lalita akan bermain dengan ranah psikoanalisa, yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Rencana ke depan, ia akan merampungkan 12 serial anakan dari Bilangan Fu "Semoga bisa rampung setahun satu buku," ujarnya. Ia pun mengemukakan alasan pemilihan jumlah 12. Menurutnya, sehari-hari orang lebih dekat dengan jumlah 10, tapi 12 juga menarik. Contohnya saja menjadi jumlah bulan dan ukuran satuan lusin. Intinya, ia ingin mengajak pembaca untuk semakin membuka mata terhadap sesuatu, walaupun itu kurang populer, seperti angka 12. "Agar tidak merasa menjadi yang paling benar," ujarnya. Ketua pelaksana kegiatan, Gessy, Mahasiswa Satra Indonesia Unpad mengaku puas dengan acara yang berlangsung sekitar 2 jam ini. Target awal 100 orang yang datang, ternyata malah mencapai 200 orang.(m04/yri)