Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo General Insurance Hindari Industri Tekstil, Kayu, dan Kimia

[caption id=attachment_237640 align=alignleft width=300 caption=ilustrasi/antara][/caption]
ilustrasi/antara
ilustrasi/antara

[caption id="attachment_237640" align="alignleft" width="300" caption="ilustrasi/antara"][/caption] BANDUNG (bisnis-jabar.com)-- PT Lippo General Insurance Tbk (Lippo Insurance), emiten yang bergerak di bidang asuransi umum atau kerugian, membatasi nasabah atau kliennya yang berasal dari perusahaan atau pelaku usaha di industri tekstil, kayu, dan kimia. Direktur Lippo Insurance Johannes Mardikian Agus mengatakan pihaknya sangat mempertimbangkan pengelolaan usaha, faktor lingkungan, serta kalkulasi risiko dari ketiga sektor tersebut di tengah kondisi perekonomian saat ini. "Semua ada kaitannya dengan mesin. Jika pabriknya tutup, yang namanya mesin itu justru akan rusak kalau tidak dipakai," katanya saat ditemui selepas acara peresmian kantor baru Lippo Insurance Cabang Kota Bandung, Jl.Sunda Bandung, Rabu (12/9). Johannes menuturkan Lippo Insurance masih terbuka kepada perusahaan atau pelaku usaha di industri tekstil, kayu, dan kimia selama bisa memenuhi ketentuan atau dapat menerima masukan dan rekomendasi pengelolaan usaha dari pihaknya. "Kami berperan juga sebagai konsultan. Tentu saja agar premi yang mereka keluarkan tidak terlalu tinggi dan kami juga tidak menanggung risiko yang terlalu besar," ungkapnya. Johannes mencontohkan Kahatex, perusahaan tekstil yang berlokasi di Kabupaten Bandung, adalah salah satu kliennya yang pengelolaan usaha dan pabriknya terjamin dan tergolong baik. "Kami tentunya menghindari [perusahaan] yang 'hit and run'. Karena itu kami pasti melakukan peninjauan ke tempat usahnya," sebutnya.(k4/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper