Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Yihong Novatex di Cirebon Dikabarkan Tutup Permanen

Perusahaan tekstil asal Tiongkok ini sebelumnya dikenal sebagai salah satu pabrik yang menyerap ratusan tenaga kerja lokal.
Sebanyak 1.126 dari 1.500 pekerja PT Yihong Novatex Indonesia menggelar aksi protes di depan Kantor Bupati Cirebon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Selasa (11/3/2025) siang. Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak. / Bisnis-Hakim Baihaqi
Sebanyak 1.126 dari 1.500 pekerja PT Yihong Novatex Indonesia menggelar aksi protes di depan Kantor Bupati Cirebon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Selasa (11/3/2025) siang. Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak. / Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON - PT Yihong Novatex Indonesia yang berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon dikabarkan resmi tutup secara permanen. 

Informasi ini mencuat ke publik setelah penelusuran melalui mesin pencari Google menunjukkan status perusahaan tersebut sebagai "permanently closed."

Perusahaan tekstil asal Tiongkok ini sebelumnya dikenal sebagai salah satu pabrik yang menyerap ratusan tenaga kerja lokal. Aktivitas produksi polyester yarn yang sempat berjalan sejak beberapa tahun lalu kini benar-benar terhenti. 

Hal ini memicu kekhawatiran dari para pekerja yang hingga kini belum mendapatkan kejelasan nasib.

Sejumlah mantan karyawan mengaku belum menerima pesangon dan hak-hak normatif lainnya setelah pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal beberapa bulan lalu.

“Kami hanya diberi surat, tapi tidak ada kepastian soal pesangon,” kata salah seorang mantan pekerja yang enggan disebutkan namanya.

Penutupan ini juga menjadi sorotan karena terjadi tanpa konferensi pers atau penjelasan resmi dari pihak manajemen. Pemerintah daerah pun terkesan lambat merespons situasi ini, padahal gelombang PHK yang terjadi berdampak besar terhadap ekonomi keluarga para pekerja.

Sebelumnya, gelombang PHK di sektor tekstil kembali mengguncang Kabupaten Cirebon. Sebanyak 1.126 pekerja PT Yihong Novatex Indonesia resmi diberhentikan pada awal Maret 2025, menandai salah satu PHK massal terbesar dalam beberapa tahun terakhir di wilayah tersebut

Kronologi peristiwa ini menunjukkan kompleksitas hubungan industrial yang belum sepenuhnya sehat, bahkan di tengah upaya pemerintah menjaga iklim investasi.

Kisah bermula dari pemecatan tiga anggota serikat pekerja yang dinilai aktif menyuarakan aspirasi buruh. Pemutusan kontrak terhadap ketiganya dilakukan tanpa penjelasan memadai dari pihak perusahaan. 

Buruh lainnya merespons situasi itu dengan melakukan aksi mogok kerja selama empat hari berturut-turut. Mereka menuntut klarifikasi dan menolak kebijakan sepihak perusahaan yang dianggap diskriminatif terhadap pengurus serikat.

Alih-alih merespons tuntutan dengan dialog, manajemen PT Yihong Novatex justru mengambil langkah mengejutkan. Pada 10 Maret 2025, pihak perusahaan mengumumkan PHK terhadap lebih dari 1.100 pekerja. 

Keputusan itu sontak membuat geger kalangan buruh dan memicu protes luas. Perusahaan beralasan terjadi penurunan drastis dalam jumlah pesanan, disertai gangguan operasional akibat mogok kerja sebelumnya.

Namun, alasan itu dianggap tidak masuk akal oleh para pekerja yang mengaku baru saja menyelesaikan kontrak pengiriman besar ke sejumlah buyer luar negeri. “Kami baru lembur minggu lalu karena target ekspor. Kok tiba-tiba sepi order?," kata Suryana perwakilan buruh.

Demonstrasi di Kantor Bupati

Sehari setelah pengumuman PHK, ribuan buruh mendatangi Kantor Bupati Cirebon. Mereka menyuarakan protes atas pemecatan massal yang dinilai tidak sesuai prosedur. Dalam orasi, para buruh menyebut langkah manajemen adalah bentuk balas dendam terhadap aksi mogok kerja.

Aksi yang berlangsung pada 11 Maret itu sempat memanas. Sejumlah demonstran mencoba merangsek masuk ke halaman kantor bupati, namun berhasil ditenangkan oleh aparat kepolisian yang berjaga. Meski begitu, tuntutan mereka tetap sama: batalkan PHK dan pekerjakan kembali seluruh buruh yang diberhentikan.

Melihat eskalasi konflik yang kian membesar, Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Cirebon segera melakukan langkah mediasi. Pada 12 Maret, pertemuan difasilitasi antara perwakilan buruh dan manajemen PT Yihong Novatex.

Disnaker juga melakukan audit internal untuk memverifikasi klaim perusahaan mengenai penurunan produksi. Hasil awal menunjukkan perusahaan tidak dalam kondisi pailit dan masih memiliki kapasitas produksi yang berjalan.

Meskipun mediasi telah berjalan lebih dari dua pekan, hingga kini belum ada titik temu antara kedua belah pihak. Serikat pekerja masih bertahan pada tuntutan agar seluruh buruh dipekerjakan kembali, sementara manajemen belum memberikan sinyal akan mencabut keputusan PHK.

Di sisi lain, para buruh korban PHK mulai mengalami kesulitan ekonomi. Banyak dari mereka yang menjadi tulang punggung keluarga, dan kini harus bertahan hidup tanpa penghasilan tetap. 

Beberapa mulai berjualan makanan kecil, menjadi pengemudi ojek online, atau mencari pekerjaan serabutan lain untuk menyambung hidup.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper