Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bengong dan Bangga Selimuti Para Penakluk Everest

JAKARTA - Nurhuda dan Fajri Al Luthfi, dua pendaki yang menaklukkan puncak tertinggi dunia, Puncak Everest, yang menjadi rangkaian pendakian puncak-puncak tertinggi dunia, mengungkapkan ekspresi berbeda kala mereka berhasil menaklukkan dan menancapkan Merah Putih di puncaknya.

JAKARTA - Nurhuda dan Fajri Al Luthfi, dua pendaki yang menaklukkan puncak tertinggi dunia, Puncak Everest, yang menjadi rangkaian pendakian puncak-puncak tertinggi dunia, mengungkapkan ekspresi berbeda kala mereka berhasil menaklukkan dan menancapkan Merah Putih di puncaknya. "Paling klimaks mungkin di Everest. Perjalanannya sendiri hampir dua bulan. Tapi setelah di puncak, euforianya malah bengong, tidak bisa berbuat apa2, kacau pikiran," kata Nurhuda dalam dialog "Merah Putih" yang ditayangkan TVRI bekerjasama dengan LKBN Antara dan RRI, Rabu, mulai pukul 20.00 WIB. Sebaliknya, Fajri mengaku bangga meliputi dirinya begitu mereka sampai di puncak tertinggi dunia itu.  Dia bangga karena telah membawa nama bangsa dengan menaklukan puncak tertinggi dunia yang selalu menjadi obsesi pendaki manapun di dunia ini. "Tapi kemudian [setelah berada di Puncak Everest] yang keluar adalah rasa takut dan ingin segera pulang," sambung Fajri diiringi senyum simpul. Sementara Nurhuda memaparkan bahwa pendakian-pendakian mereka sebelumnya adalah bisa disebut sebagai persiapan untuk menaklukkan Puncak Everest. Sebelum menaklukkan Everest, mereka dan tim telah berupaya untuk menaklukkan beberapa puncak, di antaranya  Puncak Cartenz di Indonesia, Puncak Elbrus di Eropa, Kilimanjaro di Afrika, dan Aconcagua di Amerika. "Pendakian Cartenz bisa dibilang persiapan untuk [mendaki] Everest," kata Nurhuda sembari mengatakan untuk menaklukan Cartenz yang lebih berbatu dibutuhkan keahlian khusus. Tuntutan serupa juga mesti dipenuhi ketika mendaki puncak-puncak yang lain seperti Elbrus meski puncak yang ini disebut Nurhuda bisa didaki dalam waktu sehari. Nurhuda menyatakan kekagumannnya kepada pendaki senior Sabar Gorky yang walau tuna daksa namun mampu menaklukan Elbrus yang disebutnya juga bermedan berat. Seperti halnya Fajri dan Nurhuda, Sabar juga menjadi narasumber dalam dialog Merah Putih itu.  Nurhuda dan Fajri berada di studio TVRI, sedangkan Sabar tampil di studio TV ANTARA. (ant/ajz)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ajijah
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro