Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBAKARAN AL QURAN: Obama sesalkan atas pembakaran di pangkalan AS

KABUL: Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengirim surat permintaan maaf kepada Presiden Afghanistan Hamid Karzai atas pembakaran Al Quran di pangkalan tentara Amerika Serikat, demikian pernyataan kantor Karzai pada Kamis.

KABUL: Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengirim surat permintaan maaf kepada Presiden Afghanistan Hamid Karzai atas pembakaran Al Quran di pangkalan tentara Amerika Serikat, demikian pernyataan kantor Karzai pada Kamis. Obama menyatakan kejadian itu "tidak disengaja" dan menjanjikan penyelidikan penuh, kata pernyataan dari kantor Presiden Afghanistan. "Saya ingin menyatakan penyesalan mendalam atas kejadian itu," kata Obama dalam surat disampaikan kepada Karzai oleh Duta Besar Amerika Serikat Ryan Crocker. "Saya sampaikan kepada Anda dan rakyat Afghanistan permintaan tulus maaf saya," kata Obama. "Kesalahan itu tidak disengaja. Saya meyakinkan Anda bahwa kami akan mengambil langkah sesuai untuk menghindari kejadian itu terulang, untuk menangani yang bertanggung jawab," kata surat tersebut. Pembakaran Quran di pangkalan udara tentara Amerika Serikat di Bagram, utara Kabul, itu memicu tiga hari unjukrasa sengit benci Amerika Serikat di Afghanistan, dengan sedikit-dikitnya 12 pengunjukrasa tewas. Gerilyawan Taliban, yang diperangi Amerika Serrikat, mendesak pengunjukrasa Afghanistan menyerang dan membunuh pasukan asing untuk membalas pembakaran Quran di pangkalan udara kelolaan Amerika Serikat Bagram di utara Kabul. "Anda harus berani melancarkan serangan terhadap pangkalan pasukan penyerbu, iringan tentara mereka, membunuh mereka, menangkap mereka, mengalahkan mereka dan mengajar mereka untuk tidak lagi berani menghina kitab suci Alquran," kata pernyataan Taliban. Gerakan Islam itu memimpin perlawanan 10 tahun setelah digulingkan dalam serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001. NATO memiliki sekitar 130.000 tentara, terutama asal Amerika Serikat, yang mendukung pemerintahan Presiden Hamid Karzai. Afghanistan adalah negara sangat Islami, tempat penghinaan terhadap agama itu sering memicu unjukrasa keras dan banyak warga Afghanistan marah sesudah menemukan Quran hangus di Bagram. Panglima Amerika Serikat di Afghanistan, Jenderal John Allen, minta maaf dan memerintahkan penyelidikan atas laporan bahwa pasukan secara tak layak membuang sejumlah besar sarana agama Islam, termasuk Alquran itu. "Saya menyampaikan permintaan maaf tulus atas pelanggaran itu, kepada Presiden Afghanistan, pemerintah Republik Islam Afghanistan, dan yang terpenting, kepada yang mulia rakyat Afghanistan," katanya. Pernyataan langsung Allen itu, diduga untuk membatasi kerusakan setelah kejadian serupa menghasilkan kekerasan dan serangan terhadap orang asing, ditayangkan berulang kali di televisi Afghanistan. Tuduhan bahwa pasukan NATO di pangkalan itu membakar banyak kitab suci umat Islam tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang pejabat tinggi pemerintah. Satu tentara Afghanistan pada Kamis menembakan mati dua tentara NATO, kata tentara, saat unjukrasa sengit benci Amerika Serikat atas pembakaran Quran melanda negara itu. "Seseorang mengenakan seragam Tentara Kebangsaan Afghanistan menembakkan senjatanya ke anggota Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) di Afghanistan timur pada hari ini, menewaskan dua anggota pasukan itu," kata ISAF pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO. ISAF tidak menyebut nama dan kebangsaan korban itu serta tak merinci kejadian tersebut, tapi pengumuman kemudian menyatakan kedua korban itu adalah tentara Amerika Serikat. Unjukrasa sengit terhadap pembakaran Quran di pangkalan tentara kelolaan Amerika Serikat itu berlangsung untuk hari ketiga berturut-turut di seluruh negara terkoyak perang tersebut, demikian AFP. (ajz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper