Jabar dapat dana 'rawan konflik' Rp5,5 miliar

(web)BANDUNG (bisnis-jabar.com): Provinsi Jawa Barat mendapatkan bantuan dana Program Keserasian Sosial untuk 2011 sebesar Rp5,52 miliar guna meningkatkan ketahanan sosial terutama untuk daerah-daerah rawan konflik. "Rp5,52 miliar untuk meningkatkan ketahanan sosial di Provinsi Jawa Barat terutama daerah rawan konflik," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Toto Utomo Budi Santosa usai memimpin Apel Jambore Nasional Tagana 2011 di Bandung, Kamis. Dana sebesar Rp5,52 miliar tersebut diperuntukkan bagi Kabupaten Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, Bogor, Indramayu dan Sumedang. "Aplikasi di lapangan seperti kita melatih masyarakat menjadi pelopor dan agen perdamaian," tambah Toto. Program keserasian sosial adalah program Kementerian Sosial untuk mencegah terjadinya konflik sosial dalam masyarakat seperti tawuran warga, pertikaian antar kelompok masyarakat yang terjadi karena kesenjangan maupun kecurigaan. Bantuan yang diberikan untuk daerah rawan konflik, selain melatih agen perdamaian juga untuk menggelar dialog antar warga sehingga terwujud kehidupan sosial yang terintegrasi. Bencana sosial diyakini lebih berdampak negatif bagi persatuan dan kesatuan bangsa dibandingkan bencana alam. Jika terjadi bencana alam, semua komponen bangsa bersatu padu membantu para korban. Dana bantuan Program Keserasian Sosial diserahkan bersamaan dengan apel Jambore Nasional Tagana 2011 di Bandung yang diikuti sekitar 1.000 perwakilan Tagana dari seluruh provinsi. Pada apel tersebut, juga dilakukan pengukuhan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf sebagai pembina Tagana Jawa Barat. Sejak hadir pada 23 Maret 2004, Tagana saat ini telah memiliki 32.070 anggota di seluruh Indonesia yang siapa sewaktu-waktu dimobilisasi untuk penanganan bencana.(fsi)