Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk KUD siap ekspor singkong ke China

Singkong (antara)
Singkong (antara)

Singkong (antara) JAKARTA (bisnis-jabar.com): Induk Koperasi Unit Desa (KUD) mulai Oktober merealisasi ekspor perdana komoditas singkong dalam bentuk kepingan (chips) ke China sebagai bahan baku produk alkohol maupun bio ethanol  sebagai pengganti bahan bakar pengganti bensin. Yuzri Suhud, Wakil Direktur Utama Induk Koperasi Desa (Induk KUD), menjelaskan singkong dalam bentuk chip merupakan salah satu bisnis organisasi gerakan koperasi desa itu dari tiga komoditas yang dilaksanakan saat ini, yakni tanaman jarak dan sawit. "Singkong yang akan diekspor perdana ke China, dan merupakan sebagai negara tujuan utama, kapasitasnya sekitar 50 ton berbentuk chip demean kadar air maksimal 14%," kata Yuzri kepada Bisnis, hari ini. Induk KUD telah membangun sarana pabrik pengolahan singkong menjadi chip di Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat. Untuk merealisasi usaha tesebut, Induk KUD menggandeng dua perusahaan asing dari Thailand dan Malaysia. Nama perusahaan PMA tersebut PT Singkong Sejahtera Indonesia. Selain mendirikan pabrik pengolahan sederhana menjadi chip, perusahaan itu juga melakukan budidaya singkong untuk menyuplai kebutuhan. Budidaya dilakukan pada tiga lokasi, yakni di Kabupaten Sumedang, Garut dan Bandung. Total luas areal budidaya pada tiga lokasi sekitar 3.000 ha. Budidaya singkong ke depan, dilakukan dengan sistem perkebunan inti dan plasma. Artinya, PT Singkong Sejahtera melaksanakan budidaya inti seluas 70 ha, dan petani plasma melakukan budidaya sebagai pendukung. Singkong yang telah diolah menjadi chip dengan kadar air maksimal 14%, bisa bertahan setahun sebelum diproses menjadi bio etanol maupun alkohol. Singkong basah hasil petani plasma dibeli seharga US$50-US$60, atau setara dengan Rp450.000-Rp510.000 per ton. (fsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler