BANDUNG (bisnis-jabar.com): Sejak awal tahun ini, masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya pasti sudah mengetahui fenomena keripik pedas Maicih yang booming melalui jejaring sosial. Setelah fenomena itu, berbagai merek makanan ringan pedas di Kota Kembang itu pun seolah-olah ‘latah’ ingin mengikuti jejak kesuksesan Maicih. Beragam merek produk makanan ringan pedas pun bermunculan. Sebut saja, Kejeprut, Kicimpring Mang Ujang, Keripik Seuhah, dan beberapa merek produk lainnya. Selain produk makanan keripik, sebelumnya memang telah dikenal aneka produk makanan yang identik dengan rasa pedas, seperti tahu hot jeletot, ayam setan, atau nasi gelo. Meskipun demikian, beberapa produk makanan itu dirasa tidak sefenomenal Maicih dkk yang berkembang tahun ini. Dahulu, keripik pedas terbilang boleh dibilang kurang menggenggam peran dalam dunia pergaulan masyarakat. Nah, ternyata kondisinya sekarang sudah berbeda jauh. Selain keripik pedas, cemilan-cemilan “seuhah” Bandung pun mulai memegang peranan penting dalam dunia kuliner Kota Kembang saat ini. Hingga detik ini, saat mata menangkap tulisan berunsur kata “pedas”, “hot”, atau “seuhah”, informasi ini akan cepat melaju ke dalam otak, disatukan dengan bayangan-bayangan akan rasa pedas dari sang cemilan tersebut. Doddy Djufrani, dosen senior Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB), menuturkan tren kudapan pedas ini sebetulnya bukan hal yang baru. Artinya, kudapan-kudapan itu berasal dari kudapan yang sudah lama ada, tetapi dibuat sedemikan rupa dalam bentuk inovasi yang baru. Dia mencontohkan toge tahu (gehu) hotjeletot, kudapan berbahan tahu toge rasa pedas ini sebelumnya ada. Cuma diberi rasa pedas di dalam yang memberi rasa baru pada gehu. Begitu juga dengan jenis kudapan lain, seperti keripik singkong Maicih, ayam gelo, comro setan, bakso granat, atau lainnya. Semua merupakan varian baru hasil inovasi dari kudapan lama. “Inilah bukti kreativitas orang Bandung yang memang tidak diragukan lagi,” ujarnya. Menurut Doddy, jauh sebelum tren seuhah dan jeletot seheboh sekarang, sudah banyak kudapan ataupun makanan pedas yang populer di Bandung. Perintisnya, antara lain sambel Cibiuk, Sambel Hejo, dan masih banyak lagi. Meskipun sama pedas, kata Doddy, ada keunikan sendiri-sendiri. Ada pedas dari cabai, cabai rawit, cabai kering, cabai gendot (kantong), atau cabai jenis lainnya. “Dengan komposisi bumbu dan rempah yang beda, semua rasa sambel itu unik. Ada ciri khasnya,” tuturnya. Hasil inovasi ini, kata Doddy, hanya diperoleh dari orang-orang kreatif dalam melihat peluang pasar. Agar pasar tidak jenuh, mereka menciptakan inovasi-inovasi baru. Hasilnya, bukan hanya menambah jumlah konsumen, tetapi juga menggeser pasar dari kalangan biasa menjadi kalangan atas. Dia melihat cara memasarkan produk kudapan itu juga menjadi nilai tambah yang mengikuti ketenaran produk makanan yang serbapedas itu. “Marketing via jejaring sosial yang dipopulerkan oleh Maicih menjadi trendsetter pemasaran jaman modern,” tuturnya. (FSI)
Tren kudapan Bandung serba pedas: Baru tapi lama!
BANDUNG (bisnis-jabar.com): Sejak awal tahun ini, masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya pasti sudah mengetahui fenomena keripik pedas Maicih yang booming melalui jejaring sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
