Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Indonesia BANDUNG: PT Tirta Gemah Ripah (TGR), anak perusahaan PT Jasa Sarana mencari dana pinjaman hingga Rp91 miliar untuk mendanai dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Cirompang Kab. Garut. Direktur Utama TGR Imam Riwanto mengemukakan kebutuh­an dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk pembangunan PLTMH tahap I sebesar Rp35 miliar dan PLTMH tahap II Rp56 miliar. Menurut dia, kebutuhan dana pinjaman itu mencapai 70% dari total kebutuhan dana pembangun­an dari masing-masing PLTMH. Total investasi PLTMH tahap I yang mampu memroduksi listrik 2 MW mencapai Rp50 miliar, sedangkan PLTMH tahap II (6 MW) Rp80 miliar. “Sisa dana investasi atau 30% di antaranya berasal dari ekuitas,” katanya kepada Bisnis. Dia mengatakan legal aspek untuk pembangunan PLTMH tahap I sudah rampung dengan selesainya penandatanganan jual beli listik (power purchase agreement/PPA) antara TGR dengan PT PLN pada 26 Juni 2010. Penjualan listrik dari TGR kepada PLN ditetapkan sebesar Rp656 per kwh, sesuai dengan Permen ESDM No.31/2009. Masa kontrak jual-beli listrik tersebut berlaku selama 15 tahun. “Saat ini, kami tinggal mengumpulkan dana untuk pembangunannya saja,” ujarnya. Perseroan optimistis segera mampu meraih dana pinjaman untuk pembangunan PLTMH tahap I karena proyek PLTMH memang dianggap bankable. Dia menuturkan perusahaan juga sedang menjajaki kerja sama dengan dua bank sebagai calon penyandang dana pinjam­an, yaitu Bank Bukopin dan Bank Syariah Mandiri. “Kami sedang menjajaki pinjam­an dengan dua bank. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan dengan bank lainnya,” tuturnya. Dia menargetkan pembangunan fisik PLTMH tahap I akan rampung pada 2012 dan bisa langsung beroperasi untuk memroduksi lis­trik pada semester I/2010. Proyek tersebut, katanya, akan menjadi milik perusahaan selama tidak ada serah terima proyek. “Skema investasinya memang menerapkan pola build operate own [BOO]. Itu akan menjadi milik kami sebagai badan usaha milik daerah,” katanya. Sedangkan untuk PLTMH tahap II, katanya, masih dalam tahap persiapan. Perseroan menargetkan penandatanganan PPA dengan PLN, berlangsung pada 2011. Sedangkan proses perizinannya telah selesai yang dibereskan berbarengan dengan perizinan PLTMH tahap I. Sudah banyak Menurut data PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten, unit PLTMH yang sudah terpasang di Jabar sudah cukup banyak meskipun belum optimal. PLTMH tersebut terbesar di sejumlah kabupaten antara lain Kab. Cianjur, Kab. Garut, Kab. Subang, Kab. Purwakarta, Kab. Bogor dan lain-lain. Beberapa di antaranya yaitu PLTMh Cijedil Kab. Cianjur yang mampu memproduksi listrik 788 kw. PLTMH Curung Agung Kab. Subang 15 kw, PLTMH Cinta Mekar­ 120 kw. PLTMH Cipayung Kab. Bogor 240 kw. Sumarwan, Kabid Listrik dan Pemanfaatan Energi Dinas ESDM Jabar mengungkapkan tahun ini pihaknya memang tengah meng­optimalkan potensi PLTMH, di antaranya di Garut dan Cianjur. Hal tersebut untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Jabar, khususnya di perdesaan. “Peminat tidak perlu mengikuti proses tender, kalau berminat me­reka tinggal mengajukan per­izinan seperti izin lokasi,” jelasnya. (k45/k38) (bandung@bisnis.co.id)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro