Bisnis.com, BANDUNG--Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat telah mengumumkan hasil Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap I untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB di Jawa Barat.
Hasilnya, tercatat dari 373.311 orang pendaftar hanya 210.912 siswa yang diterima.
Para pendaftar mayoritas memilih sekolah negeri sebanyak 370.115 orang, sementara ke sekolah swasta tercatat hanya 3.196 pendaftar, dan yang diterima 210.912 siswa.
Rinciannya; 204.676 di sekolah negeri, 6.236 di sekolah swasta.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Purwanto memastikan Disdik tetap membuka ruang bagi masyarakat yang merasa ada kejanggalan dalam proses seleksi. Namun pengaduan harus dilengkapi dengan bukti yang valid.
"Jika terasa ada kejanggalan, pendaftar diimbau mempersiapkan data-datanya dan dilaporkan ke tim pengaduan sekolah dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah. Nanti akan dilakukan penelusuran dan jika terbukti akan dilakukan pembatalan," katanya, Jumat (20/6/2025).
Baca Juga
Dia juga memastikan jika pengaduan disetujui, akan dilakukan diskualifikasi murid menggunakan form diskualifikasi dan dilanjutkan diskualifikasi pada aplikasi.
Sementara bagi yang belum lolos, Purwanto mengatakan, masih ada harapan di SPMB tahap dua yang akan digelar pada 24 Juni hingga 1 Juli 2025.
Di tahap ini, pendaftaran akan difokuskan melalui jalur prestasi, dengan alokasi 30% untuk SMA dan 35% untuk SMK.
Sementara untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) pendaftaran tidak mengacu pada jalur prestasi atau zonasi, melainkan mempertimbangkan kebutuhan khusus calon siswa berdasarkan hasil diagnosa oleh tim ahli.
"Diagnosa dilakukan oleh psikolog, tenaga medis, atau tim ahli lain yang bekerja sama dengan SLB tujuan atau Resource Centre," tutup Purwanto.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana meningkatkan jumlah rombongan belajar (Rombel) pada tahun ajaran baru 2025/2026. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi para siswa dari keluarga berpenghasilan rendah tetap diterima di sekolah negeri.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar Herman Suryatman mengatakan rencana ini sudah disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti saat pertemuan beberapa hari kemarin.
"Sekarang ada sekolah yang romblenya 36 orang, Menteri memberikan ruang bisa bahkan sampai 50 orang. Kami sedang hitung, dan tentu ini kami dedikasikan untuk anak-anak yang miskin dengan tetap memberikan ruang sekolah swasta," ujar Herman, Kamis (19/6/2025).