Bisnis.com, INDRAMAYU - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendorong Pemerintah Kabupaten Indramayu segera menyiapkan Sekolah Rakyat sebagai bagian dari program pemerataan pendidikan nasional.
Cak Imin menyebutkan Sekolah Rakyat merupakan program nasional yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto dan dijalankan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan setara kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu di berbagai daerah, termasuk Indramayu.
Cak Imin menyebutkan di Indramayu ada bangunan eks Wisma Haji yang diusulkan Bupati Indramayu, Lucky Hakim. Kondisi bangunan tersebut dinilai sangat layak dan hanya memerlukan sedikit renovasi.
Saat ini pun, proses penghitungan kebutuhan perbaikan sedang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. “Saya sudah lihat langsung bangunannya, masih bagus. Ini tinggal dilakukan perbaikan di beberapa bagian saja,” ujar Cak Imin, Senin (26/5/2025).
Menurutnya, langkah cepat perlu diambil agar pelaksanaan program bisa dimulai paling lambat tahun ajaran baru mendatang. Bangunan eks Wisma Haji selama ini memang tidak digunakan secara maksimal.
Baca Juga
Dengan desain kamar yang sudah dilengkapi kamar mandi pribadi, tempat tersebut dinilai ideal untuk fungsi asrama dan ruang belajar para siswa.
Sementara itu, Bupati Indramayu Lucky Hakim menyampaikan pengusulan bangunan tersebut ke Kemensos merupakan bagian dari komitmennya bersama pemerintah pusat untuk menjamin hak pendidikan bagi masyarakat tidak mampu.
Ia berharap keberadaan Sekolah Rakyat di Indramayu bisa menjangkau lebih banyak siswa dari kalangan bawah. “Kita siapkan untuk 100 siswa, terutama dari keluarga tidak mampu. Satu kelas terdiri dari 25 siswa, jadi total ada empat rombongan belajar,” kata Lucky Hakim.
Ia juga menjelaskanz siswa Sekolah Rakyat akan mendapatkan fasilitas penginapan, makan, serta kebutuhan akomodasi lainnya secara gratis. Untuk kebutuhan tenaga pengajar, Kementerian Sosial akan menugaskan guru-guru khusus yang disiapkan secara nasional.
“Guru-gurunya disiapkan langsung oleh Kemensos. Target kami, paling lambat Agustus sudah mulai operasional,” tambah Lucky.
Lucky menekankan, pendidikan yang akan diberikan setara jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan kurikulum khusus. Selain pendidikan akademik, siswa juga akan dibekali keterampilan dasar sebagai bagian dari penguatan karakter dan kemandirian.
