Bisnis.com, CIREBON - Aktivitas pendakian Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka akan kembali dibuka pada Senin 3 April 2025.
Saat ini, seluruh jalur pendakian masih ditutup dalam rangka proses pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Kepala Balai TNGC Toni Anwar menjelaskan penutupan jalur pendakian yang berlangsung sejak 28 Februari 2025 merupakan bagian dari upaya pemeliharaan ekosistem secara alami.
"Kami melakukan evaluasi dan pemulihan ekosistem agar jalur pendakian tetap dalam kondisi baik dan tidak mengalami degradasi akibat aktivitas pendakian yang terus-menerus," ujar Toni dalam surat edaran.
Toni menambahkan, penutupan ini juga mempertimbangkan faktor cuaca serta kondisi lingkungan di Gunung Ciremai.
"Saat ini, kami melihat ada beberapa titik jalur pendakian yang mengalami erosi dan vegetasi yang butuh pemulihan. Dengan menutup sementara jalur pendakian, kami memberi kesempatan bagi alam untuk meregenerasi dirinya sendiri,” jelasnya.
Baca Juga
Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian mencapai 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Gunung yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai ini memiliki ekosistem yang kaya, mulai dari hutan hujan tropis hingga flora dan fauna endemik.
Namun, tingginya aktivitas pendakian yang terjadi sepanjang tahun dapat berdampak negatif terhadap kelestarian ekosistem. Oleh karena itu, Balai TNGC secara berkala menutup jalur pendakian untuk memberikan waktu bagi lingkungan agar bisa pulih.
"Kami melakukan berbagai upaya pemulihan, mulai dari rehabilitasi jalur pendakian yang rusak, penanaman kembali vegetasi di area yang mengalami degradasi, hingga monitoring populasi satwa liar," jelas Toni.
Meskipun jalur pendakian masih ditutup hingga awal April, calon pendaki sudah bisa mulai melakukan booking secara online untuk pendakian pascapenutupan.
Layanan ini tetap dibuka setiap hari pada pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Informasi lebih lanjut bisa didapatkan dengan menghubungi kontak resmi TNGC pada nomor 081313504355.
Selain itu, pihak TNGC juga bekerja sama dengan kelompok pecinta alam dan komunitas lokal untuk memberikan edukasi kepada para pendaki.
Selain pengumuman terkait pembukaan kembali jalur pendakian, Balai TNGC juga mengimbau para pelaku wisata di kawasan TNGC, khususnya penyedia jasa makanan dan minuman, untuk tetap menjaga etika selama bulan suci Ramadhan 1446 H.
Gunung Ciremai merupakan gunung berapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Dengan ketinggian 3.078 mdpl, gunung ini menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki karena menawarkan jalur yang menantang serta panorama alam yang indah.
Gunung ini memiliki beberapa jalur pendakian utama, di antaranya jalur Linggarjati, Palutungan, Apuy, Sadarehe, dan Linggasana. Setiap jalur memiliki karakteristik yang berbeda, dengan medan yang bervariasi dari hutan lebat hingga trek berbatu yang curam.
Selain menjadi destinasi pendakian, Gunung Ciremai juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Di kawasan ini terdapat beberapa situs bersejarah, seperti Goa Walet yang diyakini sebagai tempat pertapaan pada masa lalu, serta berbagai peninggalan era kolonial Belanda.
Sebagai kawasan taman nasional, Gunung Ciremai juga menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna yang dilindungi. Beberapa di antaranya adalah elang jawa, macan tutul jawa, serta berbagai jenis anggrek hutan yang langka.