Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Arus Mudik, 320 Kilometer Jalan di Garut Masih Rusak

Banyak ruas jalan utama yang menghubungkan Garut dengan kota-kota lain di Jawa Barat, seperti Tasikmalaya dan Bandung, mengalami kerusakan yang cukup parah.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, GARUT - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 320,72 kilometer jalan di wilayah Garut mengalami kerusakan.

Dari jumlah tersebut, 214,01 kilometer masuk dalam kategori rusak berat, sementara 106,71 kilometer lainnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang. 

Kondisi ini menjadi perhatian serius, terutama menjelang arus mudik Lebaran 2025. Banyak ruas jalan utama yang menghubungkan Garut dengan kota-kota lain di Jawa Barat, seperti Tasikmalaya dan Bandung, mengalami kerusakan yang cukup parah. 

Pantauan di beberapa titik menunjukkan adanya lubang besar yang dapat membahayakan pengendara, terutama bagi mereka yang menggunakan sepeda motor. 

Selain itu, faktor cuaca turut memperburuk kondisi jalan. Hujan deras yang mengguyur wilayah Garut dalam beberapa bulan terakhir membuat banyak titik jalan yang rusak semakin parah.

Seorang pengendara yang setiap hari melintasi jalur Garut-Bandung, Heri Herdiansyah mengaku khawatir dengan kondisi jalan yang semakin memburuk. Ia menuturkan, banyak lubang yang dalam dan berbahaya, terutama bagi pengendara motor.

"Setiap hari saya melewati jalan ini, dan kondisinya semakin parah. Banyak lubang yang dalam dan berbahaya, terutama bagi pengendara motor. Kalau dibiarkan, saat arus mudik nanti pasti akan terjadi banyak kecelakaan," kata Heri, Senin (10/3/2025).

Keluhan serupa datang dari Dani, seorang sopir angkutan umum yang merasa kondisi jalan yang rusak tidak hanya membahayakan pengendara, tetapi juga memperlambat perjalanan serta meningkatkan biaya operasional kendaraan.

"Ban cepat gundul, suspensi rusak, belum lagi kalau hujan, lubangnya jadi jebakan karena tertutup air. Mudah-mudahan ada perbaikan sebelum Lebaran," ungkap Dani.

Kerusakan jalan di Garut tidak hanya berpotensi menyebabkan kecelakaan, tetapi juga dikhawatirkan akan memperlambat arus lalu lintas saat puncak mudik Lebaran.

Jalur utama yang melintang di Garut merupakan salah satu akses penting bagi pemudik dari Bandung dan Jabodetabek menuju wilayah Priangan Timur dan Jawa Tengah.

Dengan tingginya volume kendaraan selama musim mudik, jalan yang rusak dapat menimbulkan kemacetan panjang. Tidak sedikit pemudik yang nantinya harus berhati-hati saat melintas agar tidak mengalami kecelakaan akibat lubang yang dalam dan tidak terlihat, terutama saat hujan turun.

Data dari BPS mencatat bahwa sepanjang tahun 2024, terjadi 372 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Garut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 129 orang meninggal dunia, dan sebagian di antaranya disebabkan oleh kondisi jalan yang rusak. 

Ini menunjukkan bahwa kondisi infrastruktur jalan memiliki dampak langsung terhadap keselamatan pengguna jalan.

Tidak hanya pemudik yang khawatir, warga yang tinggal di sekitar jalan rusak juga cemas dengan kondisi ini. Mereka khawatir bahwa lonjakan jumlah kendaraan saat musim mudik akan semakin memperburuk keadaan jalan yang sudah rapuh.

Melihat kondisi ini, masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak sebelum musim mudik tiba. Jika tidak segera diperbaiki, dampaknya bisa sangat luas, baik dari sisi keselamatan pengendara maupun kelancaran arus lalu lintas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper