Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAD Kabupaten Sumedang Tahun Ini Tercapai 98%, Sekda Minta 2025 Ada Strategi Baru

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati mengklaim serapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumedang tahun ini mencapai 98%.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati

Bisnis.com, BANDUNG— Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati mengklaim serapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumedang tahun ini mencapai 98%. Ia pun meminta perangkat daerah untuk melakukan strategi baru untuk mencapai target.

Hal itu ia kemukakan saat memimpin Rapat Evaluasi 2024  di Ruang Rapat Badan Pendapatan (Bapenda), Senin (23/12/2024).

"Capaian [PAD] kita 98%, jadi 2% lagi yang belum tercapai. Tapi 2% dari Rp. 3,1 Triliun atau sekitar Rp60 miliar menurut saya itu angka yang cukup besar," katanya.

Oleh karena, menurut Tuti, evaluasi PAD  dianggap sangat penting untuk memberikan motivasi kepada para perangkat daerah penghasil untuk keberhasilan pendapatan daerah.

"Untuk 2025 kita perlu ada strategi-strategi. Jangan sampai [target] pendapatan ini tidak tercapai. Kita petakan strategi apa yang harus kita lakukan dari sejak januari," tuturnya.

Tuti mengatakan, sumber daya anggaran Pemda Sumedang di antaranya bergantung pada PAD, meskipun masih di kisaran 16% terhadap rasio APBD.

"Jadi apabila pendapatan tercapai seratus persen, maka seluruh belanja, program dan kegiatan yang kita alokasikan di 2024 ini bisa terbiayai," ujarnya.

Dikatakan Tuti, masih ada beberapa potensi yang belum bisa dioptimalkan untuk mengejar target 100% di 2024.

"Masih banyak yang harus kita gali. [Pemasukan] dari DBH, provinsi dan pusat juga belum masuk semua," tuturnya.

Untuk itu, ia menilai keterlibatan Satgas Pajak juga harus lebih efektif agar lebih efektif dan berperan dalam memenuhi target PAD.

"Satgas ini baru kita bentuk dan harus kita efektifkan. Satgas ini juga akan kita intruksikan untuk menyebar ke SKPD. Karena ini harus kita teliti apa yang menjadi penyebab dari ketidaktercapaian target ini," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper