Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten Cirebon Hanya Andalkan Operasi Pasar Murah untuk Kendalikan Harga

Daerah memiliki berbagai cara strategis yang bisa diterapkan guna menjaga kestabilan harga pangan, terutama saat kondisi ekonomi masyarakat tengah tertekan.
Pedagang beraktivitas di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Abdurachman
Pedagang beraktivitas di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon mendapat peringatan dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Pangan untuk tidak hanya mengandalkan operasi pasar murah dalam mengendalikan harga pangan yang terus melonjak. 

Asisten Deputi Stabilisasi Harga Kemenko Pangan Muhammad Siradj Parwito menyampaikan daerah memiliki berbagai cara strategis yang bisa diterapkan guna menjaga kestabilan harga pangan, terutama saat kondisi ekonomi masyarakat tengah tertekan.

“Operasi pasar murah memang solusi sementara untuk meredam lonjakan harga, tetapi langkah ini tidak bisa dijadikan satu-satunya andalan," kata Siradj, Rabu (18/12/2024).

Menurutnya, ada beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan pemerintah daerah untuk mengendalikan harga pangan selain operasi pasar murah. 

Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada penyediaan barang murah tetapi juga mencakup penguatan sistem distribusi, produksi, hingga pemberdayaan masyarakat lokal.

Salah satu langkah yang disarankan adalah pemberian subsidi untuk bahan pokok tertentu seperti beras, minyak goreng, gula, atau telur. Subsidi ini dapat membantu menstabilkan harga jual di pasaran, sehingga masyarakat tetap dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

Selain subsidi, pemerintah daerah juga dapat membangun cadangan pangan daerah. Cadangan ini berguna untuk mengintervensi pasar ketika terjadi kelangkaan bahan pokok atau lonjakan harga yang ekstrem.

“Cadangan pangan daerah adalah senjata yang efektif untuk menjaga keseimbangan pasokan di pasar lokal. Jika suatu saat terjadi gejolak harga, pemerintah bisa langsung mendistribusikan stok ini tanpa harus menunggu suplai dari pusat,” katanya.

Salah satu penyebab kenaikan harga pangan adalah distribusi yang tidak efisien atau adanya penimbunan oleh oknum tertentu. Untuk itu, pemerintah daerah harus aktif melakukan pengawasan terhadap distribusi pangan.

Selain itu, pemerintah daerah juga didorong untuk memperbaiki jalur logistik. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan pasar tradisional menjadi solusi untuk mengurangi biaya transportasi yang selama ini memengaruhi harga pangan.

"Pemerintah daerah dapat membentuk tim khusus yang memantau distribusi barang agar tidak terjadi praktik penimbunan atau permainan harga. Ini langkah sederhana, tetapi dampaknya sangat besar,” tegasnya.

Sejumlah komoditas pangan di Pasar Kabupaten Cirebon mengalami kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan ini terjadi pada beberapa jenis cabai, telur ayam, dan minyak goreng curah. 

Namun demikian, kenaikan tersebut dinilai masih dalam kategori wajar dan tidak terlalu signifikan. Berdasarkan pantauan langsung di Pasar Sumber pada Selasa (17/12/2024), harga cabai merah besar mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp30.000 per kilogram menjadi Rp37.000 per kilogram. 

Sementara itu, harga cabai merah keriting naik dari Rp30.000 menjadi Rp39.000 per kilogram. Kenaikan serupa terjadi pada telur ayam ras yang naik dari Rp26.000 menjadi Rp30.500 per kilogram.

Selain itu, minyak goreng curah yang kini dijual seharga Rp20.750 per liter dari sebelumnya Rp17.000.

Siradj menjelaskan, Kabupaten Cirebon memiliki peran strategis sebagai daerah produsen pangan di Jawa Barat. Selain memenuhi kebutuhan lokal, wilayah ini juga memasok komoditas pangan ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. 

Dengan posisi tersebut, stabilitas harga di Cirebon ikut berkontribusi dalam menjaga kestabilan pasokan pangan di wilayah penyangga ibu kota.

Ia optimistis, harga pangan di Kabupaten Cirebon akan tetap stabil hingga memasuki awal tahun mendatang.

"Kita tahu bahwa Cirebon merupakan sentra produksi pangan. Dengan demikian, lonjakan harga yang signifikan sebenarnya lebih mudah diantisipasi di sini dibandingkan daerah lain yang lebih bergantung pada pasokan dari luar,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper