Bisnis.com, CIREBON - Kantor Wali Kota Cirebon yang ikonik kini telah bertransformasi menjadi Museum Topeng Cirebon. Destinasi budaya baru itu diharapkan menjadi daya tarik wisata utama di kota ini.
Museum Topeng Cirebon ini didirikan dengan tujuan melestarikan dan mempromosikan warisan budaya topeng yang kaya di wilayah Cirebon.
Selain itu, sebagai salah satu bentuk seni yang telah melekat erat dalam tradisi dan kehidupan masyarakat Cirebon, topeng memiliki makna simbolis dan sejarah yang mendalam.
“Museum ini adalah wujud komitmen kami untuk melakukan pemajuan kebudayaan sesuai dengan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan, yang mencakup inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, dan penyelamatan objek-objek kebudayaan,” kata Pj Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi, Rabu (4/9/2024).
Agus mengatakan, kehadiran Museum Topeng di Cirebon diharapkan menjadi langkah penting dalam mendata dan menjaga salah satu kekayaan budaya kota, khususnya dalam seni topeng.
Museum ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi topeng, tetapi juga sebagai sarana edukasi sejarah dan budaya bagi masyarakat.
Baca Juga
"Kami berharap museum ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap seni tradisional yang saat ini mengalami penurunan. Museum ini diharapkan mampu membangkitkan kembali kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal," kata Agus.
Museum ini menyimpan berbagai koleksi topeng, termasuk Topeng Panca Wanda yang terdiri dari Topeng Panji, Topeng Samba, Topeng Rumyang, Topeng Patih, dan Topeng Kelana.
Koleksi ini diharapkan menjadi sumber daya strategis bagi para pegiat budaya, pendidik, dan pihak lain yang berkomitmen melestarikan seni topeng.
Sebagai tambahan, Kota Cirebon telah menerima sertifikasi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) untuk sepuluh jenis kesenian dan budaya dari Kementerian Hukum dan HAM, dengan tujuh di antaranya dalam kategori Ekspresi Budaya Tradisional dan tiga lainnya dalam Pengetahuan Tradisional.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengungkapkan museum ini menyimpan sekitar 150 koleksi topeng tradisional.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas penggunaan gedung Balai Kota berstatus bangunan cagar budaya untuk museum ini, serta adanya hibah replika Paksi Naga Liman yang mendapat respons positif dari masyarakat.
"Saat ini, museum buka dari Senin hingga Jumat selama jam kerja, dengan kemungkinan evaluasi untuk pembukaan pada akhir pekan. Selama periode awal, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk," kata Agus.