Bisnis.com, BANDUNG — Apit Rohimat seakan tak pernah merasa lelah saat mengajari setiap anak didiknya agar bisa membaca Al-Qur'an dan menghapal surat-surat di dalamnya.
Kegembiraannya tergambar setiap kali ia mengaping anak didiknya yang berasal dari lingkungan sekitarnya. Di musala dan masjid dekat rumahnya, Apit yang berusia 38 tahun ini menjadi guru ngaji selepas dia berkutat dengan urusan duniawi bekerja sebagai buruh lepas.
Saat ini, Apit tinggal di daerah Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Apit merupakan salah satu dari 15.881 orang yang menjadi penerima insentif guru ngaji. Apit mengakui dirinya telah menjadi penerima insentif guru ngaji sejak 15 Desember 2021 lalu. Artinya, sudah sekitar 3 tahun sejak Apit menjadi penerima program ini.
Menurutnya, program insentif ini memberikan tambahan bantuan kebutuhan yang tidak terduga terutama bagi guru ngaji seperti dirinya.
“Bahagia, ada seorang pemimpin yang memperhatikan seorang guru mengaji, pokoknya sangat terbantu,” ujar Apit.
Menurutnya, program ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah kepada para guru ngaji yang diberikan secara rutin, yakni 3 bulan sekali kepada para penerimanya.
Baca Juga
“Semoga program ini terus barlanjut, apalagi dengan ditambah bantuan BPJS yang sangat membantu orang yang ingin berobat bagi yang tidak mampu. Semoga Kabupaten Bandung semakin bedas, bedas bedaskeun lanjutkan. Gaskeun,” tutur Apit.
Senada dengan Apit, Ombah Romlah seorang ibu rumah tangga berusia 53 tahun yang juga menjadi guru ngaji di lingkungan rumahnya mengaku dirinya sangat terbantu dengan adanya program insentif guru ngaji.
“Merasa senang dan alhamdulilah, anak-anak juga merasa terbantu terlebih orang tua siswa memberikan respons baik terhadap program tersebut,” papar Ombah.
Tidak hanya dirinya, anak-anak dan juga orang tua murid juga memberikan respon yang baik terkait program pemberian insentif guru ngaji ini. Ombah mengatakan harapannya agar program ini terus berlanjut.
“Semoga program ini tetap berlanjut. Semangat Bapak Bupati Bandung sukses selalu. Bedas bedas bedaskeun, barakallah,” kata Ombah.
Program insentif guru ngaji ini menjadi salah satu dari 13 program prioritas Bupati Bandung Dadang Supriatna yang diapresiasi warganya.
Program ini dilakukan dengan memberikan insentif kepada para guru ngaji se-Kabupaten Bandung.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, mengatakan anggaran insentif guru ngaji mencapai Rp109 miliar. Adapun jumlah kuota guru ngaji yang mendapatkan insentif adalah sebanyak 17.000 orang.
Per Mei 2024, 15.881 orang yang baru terserap dalam program insentif guru ngaji se-Kabupaten Bandung ini.