Bisnis.com, GARUT - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan garis kemiskinan di Kabupaten Garut mengalami kenaikan sebesar Rp393.464 per kapita, tergolong masih rendah kendati mengalami kenaikan dari Rp367.681 per kapita.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan pihaknya berencana melakukan rencana jangka panjang mulai dari pembukaan lapangan pekerjaan, investasi, peningkatan Indeks Pertanaman (IP), serta pengembangan infrastruktur seperti jalan usaha tani.
Upaya itu dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Garut, khususnya kemiskinan ekstrem.
“Bupati sebelumnya menargetkan angka kemiskinan turun ke angka 1 digit. Tahun ini turun. Kalau semua bergotong royong, semua stakeholder bersatu padu menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrem," kata Nurdin, Selasa (6/8/2024).
Selain Kabupaten Garut dan Kabupaten Bogor, tiga daerah lainnya yang masuk ke dalam daerah termiskin di Jawa Barat yakni, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Cirebon.
BPS juga mencatat, sebanyak 102.010 warga Kabupaten Garut merupakan pengangguran terbuka. Kesempatan kerja di wilayah tersebut diklaim rendah.
Baca Juga
Pengangguran terbuka berjenis kelamin aki-laki mendominasi jumlah angka pengangguran terbuka di Kabupaten Garut sebanyak 73.275 orang. Sementara, pengangguran perempuan hanya 28.735 orang.
Berdasarkan strata pendidikan, lulusan sekolah dasarmenjadi penyumbang pengangguran terbuka paling banyak sebesar 27.783 orang. Paling rendah ditempat oleh lulusan diploma dengan jumlah 2.104 orang.