Bisnis.com, BANDUNG — Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) masyarakat terus meningkat.
Plt. Kepala Bappebti Kasan mengatakan pihaknya menggandeng seluruh pihak yang tergabung dalam ekosistem industri PBK untuk menjadikan sektor ini menjadi sektor yang berkontribusi terhadap perekonomian negara.
“Ini bagian dari upaya kita bersama Aspebtindo di bulan literasi ini, melakukan edukasi dan sosialisasi tentang perdagangan berjangka komoditi,” jelasnya, dalam Bulan Literasi PBK 2024, di Kota Bandung, Senin (5/8/2024).
Ia berharap dengan meningkatnya litetasi perdagangan berjangka komoditi akan mampu menciptakan ekosistem industri PBK yang aman, nyaman, menguntungkan dan mampu berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
“Karena komoditi ini sekarang dengan perkembangan teknologi itu sekarang ada yang fisik, seperti coklat, kopi itu komoditinya, tapi ada juga komoditi yang dari hasil inovasi teknologi informasi itu juga ada,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita mengatakan, pihaknya setiap tahun melalukan literasi juga bertujuan untuk memberikan pemahaman soal keuntungan-risiko serta bahaya perdagangan ilegal yang membuat pesertanya boncos.
Baca Juga
“Itu semua kita lakukan, sehingga masyarakat yang masuk dalam ekosistem bisnis bisa mendapatkan pemahaman, masyarakat lebih paham bagaimana bertransaksi TBk dengna baik dan benar sesuai aturan,” jelasnya.
Ia juga mengklaim dengan literasi yang terus dilakukan, serta tatakelola aduan masyarakat yang lebih baik, saat ini ilegal trading jauh berkurang walaupun platform yang masih bandel tetap ada.
“Tapi sudah dapat terkendali dan ini hasil selain kinerja Bapepti juga kerjasama dengan pihak lain,” ungkpanya.
Sementara itu, Ketua Aspebtindo Udi Margo Utomo mengatakan pihaknya melibatkan seluruh anggota untuk menggenjot literasi PBK.
“Kamu melibatkan seluruh anggota Aspebtindo, dalam satu bulan ini, seluruh anggota bergerak. Yang pasti ke daerah masing-masing,” jelasnya.
Pasalnya, ia mengakui memang untuk terjun dalam Industri PBK, masyarakat membutuhkan pengetahuan yang cukup agar masyarakat bisa memahami risiko dan keuntungnnya secara menyeluruh secara kontinyu.
“Literasi ke daerah-daerah sehingga tidak ada lagi hal-hal negatif yang terjadi di masyarakat karena kurangnya pengetahuan,” ungkapnya.