Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

13 Muara Sungai di Indramayu Dikeruk untuk Perlancar Aktivitas Keluar Masuk Kapal

Salah satu jalur laut yang selama ini kerap dikeluhkan nelayan karena pendangkalan yang cukup parah.
Foto udara pemudik melintas di jalur Pantura Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2025). Antara/Dedhez Anggara/rwa.
Foto udara pemudik melintas di jalur Pantura Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2025). Antara/Dedhez Anggara/rwa.

Bisnis.com, INDRAMAYU — Pemerintah Kabupaten Indramayu mulai melakukan pengerukan di 13 muara sungai sebagai upaya strategis untuk mengatasi sedimentasi yang menghambat lalu lintas kapal nelayan. 

Bupati Indramayu Lucky Hakim mengatakan salah satu muara yang harus dilakukan pengerukan adalah hilir Sungai Prajagumiwang, Karangsong. Salah satu jalur laut yang selama ini kerap dikeluhkan nelayan karena pendangkalan yang cukup parah. 

"Muara Karangsong ini sudah sangat mendangkal. Lumpur makin menebal sehingga kapal-kapal nelayan harus menunggu antrean panjang saat hendak melaut atau kembali dari laut. Ini jelas mengganggu produktivitas mereka," ujarnya, Rabu (2/7/2025). 

Pemerintah daerah menurunkan kapal keruk milik Pemkab untuk mengangkat material lumpur dan memperdalam alur muara. Upaya ini menjadi bagian dari normalisasi besar-besaran di sepanjang pesisir Indramayu. 

Sebanyak 13 muara sungai ditargetkan mengalami pengerukan bertahap, termasuk Muara Glayem, Limbangan, Lombang, Karangsong, hingga Eretan Wetan dan Kulon.

Menurutnya, normalisasi muara tak hanya bersifat teknis semata, tetapi juga menjadi bagian dari misi jangka panjang membenahi ekosistem pesisir. 

"Kami tidak hanya fokus pada pengerukan, tetapi juga menyiapkan langkah lanjutan seperti pembangunan kolam labuh, peninggian akses jalan, serta rehabilitasi lingkungan lewat penanaman mangrove," ucapnya.

Langkah ini sekaligus menjawab kegelisahan nelayan yang selama ini harus berjibaku dengan kondisi muara yang dangkal, terutama saat air laut surut. Banyak kapal berukuran sedang hingga besar yang kerap terjebak atau harus menunggu gelombang tinggi agar bisa melintasi muara dengan aman.

Lucky mengatakan, pengerukan merupakan program prioritas yang masuk dalam agenda pembangunan tahun 2025. 

"Pendangkalan muara ini bukan hanya masalah navigasi kapal, tetapi juga berdampak pada kelancaran distribusi hasil tangkapan dan operasional tempat pelelangan ikan (TPI). Maka dari itu, normalisasi harus dilihat sebagai solusi menyeluruh," katanya.

Selain mendukung kelancaran aktivitas nelayan, pengerukan juga memiliki dampak positif dalam mengurangi risiko banjir di kawasan pesisir. Muara yang dangkal kerap menjadi penyumbat aliran air saat musim hujan, sehingga air meluap ke permukiman warga.

Dalam pelaksanaannya, program normalisasi ini dibagi menjadi beberapa tahapan berdasarkan tingkat urgensi dan kondisi muara. Untuk tahap awal, pengerukan dilakukan di wilayah Karangsong yang menjadi pusat konsentrasi kapal nelayan skala kecil hingga besar. 

Setelahnya, pengerukan akan dilanjutkan ke titik-titik lain yang telah terpetakan oleh dinas teknis.

Pemkab Indramayu juga berencana membangun pasar ikan yang lebih higienis dan representatif sebagai penunjang aktivitas nelayan. Pusat distribusi hasil laut yang layak menjadi kebutuhan mendesak agar produk perikanan Indramayu bisa bersaing di pasar regional maupun ekspor.

Selama ini, Indramayu dikenal sebagai salah satu sentra produksi perikanan tangkap terbesar di pesisir utara Jawa Barat. Namun, berbagai persoalan klasik seperti pendangkalan muara, abrasi, dan keterbatasan infrastruktur kerap membatasi potensi sektor ini berkembang optimal.

"Kami ingin nelayan bisa bekerja dengan tenang, tidak terkendala muara dangkal lagi. Program ini akan terus kami lanjutkan hingga seluruh muara di wilayah Indramayu kembali bisa dilayari dengan aman," tutur Lucky.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper