Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon melirik bangunan pabrik gula milik PG Rajawali II di Kabupaten Cirebon menjadi objek wisata untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.
Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya mengatakan PG Rajawali II memiliki sejumlah bangunan yang menyebar di wilayah Kabupaten Cirebon. Potensi yang bisa dikembangkan adalah wisata edu heritage.
"Aset-aset yang berada di empat lokasi tersebut sebenarnya merupakan aset potensial yang bisa dikembangkan secara ekonomi. Kita memiliki aset sejarah, kita bisa jadikan sebagai tempat pembelajaran baik sifatnya eduheritage ataupun pembelajaran yang lainnya," kata Wahyu, Selasa (2/7/2024).
Wahyu mengatakan pemerintah akan membentuk tim kecil untuk mempelajari berbagai potensi yang dimiliki PG Rajawali II. Tim itu nantinya akan memetakan potensi apa saja yang bisa dikerjasamakan.
"Kami membahas dari awal, kira-kira dari potensi yang dimiliki PT PG Rajawali II ini apa yang memang bisa kami kembangkan dan dikerjasamakan," ungkapnya.
Direktur Keuangan dan Pendukung Bisnis PT PG Rajawali II Warsim mengatakan saat ini pihaknya mulai lebih optimal dalam mengelola aset dan memberdayakan perkebunan tebu milik PT PG Rajawali II.
Baca Juga
"Kami mendukung lagi dari pemerintah terhadap aset kami," kata Warsim.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kabupaten Cirebon masuk ke dalam lima besar daerah dengan kunjungan wisatawan paling rendah di Jawa Barat.
Dalam catatan BPS, sepanjang 2023 Kabupaten Cirebon dikunjungi oleh 683.909 wisatawan. Dari jumlah tersebut, seluruhnya merupakan wisatawan domestik.
Selain Kabupaten Cirebon, daerah di Jawa Barat dengan kunjungan wisatawan paling rendah ada Banjar, Kota Cimahi, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Indramayu.
Sementara, daerah di Jawa Barat dengan kunjungan wisatawan paling tinggi ditempati oleh Kabupaten Bogor sebanyak 6,3 juta wisatawan. Kemudian diikuti Kabupaten Subang sebanyak 5,9 juta wisatawan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon Hilmi Rivai mengatakan hasil survei tersebut menjadi evaluasi pemerintah daerah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Menurut Hilmi, lambannya kinerja kepariwisataan di Kabupaten Cirebon terja karena buruknya infrastruktur di objek wisata. Kondisi tersebut membuat wisatawan kapok untuk berkunjung.
"Ini salah satu pemicu yang membuat wisatawan malas untuk berkunjung," kata Hilmi.
Menurut Hilmi, identitas kepariwisataan Kabupaten Cirebon tidak kalah dengan Yogyakarta. Di daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur ini memiliki ragam kebudayaan yang bisa ditawarkan kepada wisatawan.
Selain itu, lanjut Hilmi, Kabupaten Cirebon memiliki potensi pertanian yang bisa dijadikan sebagai objek wisata. Di Kabupaten Cirebon, kawasan pertanian ini berada di wilayah Kecamatan Gegesik.
"Di daerah lain kini pertanian jadi sebuah daerah wisata. Ini bisa dikembangkan oleh Kabupaten Cirebon," katanya.