Bisnis.com, CIREBON - Pabrik Gula (PG) Tersana Baru di Kabupaten Cirebon memulai musim giling tebu 2024. Hasil produksi tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gula nasional.
General Manager PG Tersana Baru Wisri Mustofa mengatakan luas lahan PG Tersana Baru pada musim giling tebu tahun ini sekitar 5.942,402 hektare yang berada di wilayah timur Kabupaten Cirebon.
Wisri menyebutkan, produktivitas lahan tebu di PG Tersana Baru tahun ini sebanyak 393.747 ton atau 663 kuintal per hektare. "Target produksi pada musim giling tahun ini yakni 29.623 ton gula dengan rendemen 7,50%," kata Ardian melalui pesan tertulis, Rabu (22/5/2024).
"Saya dan seluruh insan PG Tersana Baru optimis target yang telah ditetapkan akan tercapai dan kami akan akan berusaha agar dapat terlampaui," imbuhnya.
Musim giling tahun ini diharapkan menjadi kebangkitan produksi gula yang sebelumnya sempat terpuruk akibat fenomena el nino.
Selain PG Tersana Baru, pabrik gula lainnya yang berada di bawah PT PG Rajawali II yakni, PG Sindanglaut, Kabupaten Cirebon dan PG HGU Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Baca Juga
Direktur Utama PT PG Rajawali II Ardian mengharapkan momentum tersebut diharapkan mampu memupuk dan memperkuat semangat integritas, sehingga kemakmuran petani dapat tercapai.
“Kami yakin kalau PT PG Rajawali II akan mulai memasuki masa keemasan di industri gula nasional," kata Ardian.
Harga gula pasir di Kabupaten Cirebon masih bertahan pada angka Rp18.750 per kilogram hingga Rabu (22/5/2024). Harga tersebut tertinggi sepanjang sejarah.
Menyitir data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, kenaikan harga gula pasir di kabupaten itu terjadi sejak satu bulan terakhir. Kenaikan harga dimulai dari Rp17.000 per kilogram. Setelah Idulfitri naik ke angka Rp18.000 hingga menembus Rp18.750.