Bisnis.com, CIREBON- Produktivitas pertanian tebu di Kabupaten Cirebon terus mengalami penurunan di tengah harga gula pasir yang terus melonjak.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi tebu di Kabupaten Cirebon pada 2023 sebanyak 16.421 ton. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan 2022 yang mampu menginjak 20.555 ton.
Di balik menurunnya angka produksi, luas lahan pertanian tebu di Kabupaten Cirebon mengalami perluasan dari 3.064 hektare pada 2022, menjadi 3.450 hektare pada 2024 ini.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi menyebutkan, luas lahan pertanian tebu di Kabupaten Cirebon meningkat lantaran Pabrik Gula (PG) Sindanglaut sempat tutup kembali beroperasi pada pertengahan tahun lalu.
“Adanya hal tersebut menjadi sebuah penanda semangat dan antusiasme para petani untuk kembali menanam tebu,” kata Imron di Kabupaten Cirebon, Rabu (20/3/2024).
Imron menyebutkan, dibukanya kembali PG Sindanglaut diharapkan membuat petani tebu termotivasi untuk kembali melaksanakan budidaya tebu sesuai Good Agriculture Procedure (GAP).
Baca Juga
Nantinya, bahan baku giling di PG Sindanglaut dapat tercukupi dan tanaman tebu kembali menjadi salah satu komoditas unggulan.
Tahun ini, pemerintah pusat mengimpor 5,4 juta ton gula pada 2024 usai diputuskan dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.
Sesuai dengan neraca komoditas, alokasi impor 2024 untuk gula konsumsi sebesar 708.609 ton (setara gula kristal putih/GKP) dan gula pemenuhan bahan baku industri 4,77 juta ton.