Bisnis.com, BANDUNG—Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muhamad Nur menilai pada 2024 ini harga dan ketersediaan beras di pasaran akan semakin terkendali.
Hal tersebut dikarenakan berdasarkan informasi yang diberikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca pada 2024 ini akan lebih baik dibanding 2023.
“Bahkan tadi dibilang panasnya tidak sepanjang seperti 2023, artinya 2024 akan lebih bagus dari sisi iklimnya,” ungkap Nur dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (HLM TPID - TP2DD) Jawa Barat di Hotel Hilton Kota Bandung, Rabu (6/3/2024).
Menurut Nur, informasi yang disampaikan BMKG ini sangat berarti untuk optimisme sektor pertanian di Jawa Barat. Terlebih diperkirakan April mendatang akan kembali panen raya.
“Kalau saya lihat ada sesuatu hal yang positif, ternyata mungkin yang namnya El Nino tidak terlalu seperti yang kita khawatirkan [di 2024],” imbuhnya.
Ia menjelaskan hingga April, Jawa Barat bagian tengah dan Selatan diperkirakan masih akan diguyur hujan. Sehingga hal ini harus dikomunikasikan oleh dinas-dinas kepada para petani agar para pelaku produksi pangan ini bisa memersiapkan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Baca Juga
“Data dan informasi ini akan sangat penting sekali bagi dinas terkait dalam rangka mengordinasikan kepada para pelaku di bidang pangan, terutama petani kita apa yang harus dilakukan, kan padi ini diperkirakan panen pada April, apa yang harus kita lakukan dengan kondisi cuaca yang masih mendukung,” imbuhnya.
Sementara itu, dengan optimisme keberhasilan tanam padi pada masa tanam kali ini, Nur mengatakan akan menjadi momentum positif bagi pengendalian inflasi di Jawa Barat.
“Kalau di Jabar kita tetap optimis bisa kendalikan 2,5 plus minus 1%, kisaran itu, range nya 1,5 sampai 3,5%, mudah-mudahan setelah april nanti, setelah hari raya bulan berikutnya kembali ke kenormalan,” ungkap dia.