Bisnis.com, GARUT - Penjabat (Pj) Bupati Garut Barnas Adjidin mengklaim ketersediaan pangan di Kabupaten Garut, Jawa Barat akan aman hingga Hari Raya Idulfitri 1445 H.
Barnas menyebutkan, di Garut saat ini tidak terjadi kelangkaan pangan, khususnya beras. Stok beras yang berada di Gudang Bulog, Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong hingga Selasa (5/3/2024) terpantau aman.
"Saya menjamin stok beras akan aman," kata Barnas di Kabupaten Garut, Selasa (5/3/2024).
Perum Bulog Kantor Ciamis saat ini memiliki stok beras hingga 7.000 ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 900 ton merupakan stok wilayah Kabupaten Garut.
Barnas mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir ini Bulog sudah mendistribusikan beras beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada masyarakat melalui pasar tradisional maupun ritel binaan.
Selain itu, sejumlah dinas terkait di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Garut rutin melakukan operasi pasar murah di tengah kelangkaan harga beras.
Baca Juga
"Adanya beras SPHP diharapkan bisa menurunkan harga atau minimal menahan harga. Hingga tiga bulan ke depan pasti aman," kata Barnas.
Produksi padi dan beras di Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami peningkatan. Namun, dalam beberapa pekan terakhir sebagian warga di daerah tersebut harus bersusah payah mendapatkan stok beras.
Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras di Kabupaten Garut pada 2023 sebanyak 452.259 ton. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya mampu memproduksi 441.316 ton.
Untuk produksi padi di Kota Dodol pada 2023 menembus angka 261.171 ton. Sementara, jumlah produksi pada 2022 hanya mampu menembus angka 254.852 ton.
Warga Garut, Anshori mengeluhkan kalau ia masih kesulitan mendapatkan beras kualitas premium di pasaran. Akibatnya, ia harus rela mengantre di pasar murah hanya untuk mendapatkan beras SPHP dari Perum Bulog.
Untuk beras SPHP, kata Anshori, setiap warga hanya diperbolehkan membeli satu karung berukuran lima kilogram. “Mana cukup kalau satu karung,” kata Anshori