Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Jabar Januari 2024 Tumbuh 2,47% Ditopang Sektor Ini

Nilai ekspor Jawa Barat pada Januari 2024 naik 2,47% dibanding Desember 2023, yaitu dari US$2,87 miliar menjadi US$2,94 miliar.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Nilai ekspor Jawa Barat pada Januari 2024 naik 2,47% dibanding Desember 2023, yaitu dari US$2,87 miliar menjadi US$2,94 miliar. Akan tetapi, jika dibanding Januari 2023, ekspor turun 4,10%. 

Kenaikan ekspor Januari 2024 dibanding Desember 2023 disebabkan oleh meningkatnya ekspor Nonmigas 3,05% dengan kontribusi terhadap total ekspor mencapai 98,77%. Sementara ekspor Migas turun sebesar 29,22%. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Marsudijono mengatakan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, kinerja ekspor Januari 2024 melemah 4,10%. Sektor Nonmigas mengalami penurunan sebesar 4,09%, sedangkan sektor Migas turun 4,88%.

"Dalam kurun waktu 2023 hingga 2024, nilai ekspor Nonmigas mencapai titik tertinggi pada Bulan Agustus 2023 senilai US$3,42 miliar, sedangkan ekspor Nonmigas terendah tercatat pada bulan April 2023 dengan nilai US$2,22 miliar," ungkap dia dalam Berita Resmi Statistik, di Kota Bandung, Jumat (1/3/2024).

Kemudian, ia juga menjelaskan, peningkatan nilai ekspor Nonmigas terbesar pada Januari 2024 terhadap Desember 2023 terjadi pada golongan Mesin dan Perlengkapan Elektrik (US$41,07 juta), diikuti Karet dan Barang dari Karet (US$14,43 juta) serta Pakaian Jadi bukan Rajutan (US$10,56 juta).

Sementara itu, pangsa pasar terbesar ekspor Nonmigas pada Januari 2024 adalah Amerika Serikat, yaitu US$509,45 juta, disusul Jepang US$240,92 juta, dan Filipina US$239,51 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,06%.

"Ekspor Nonmigas pada Januari 2024 ke negara tujuan utama secara total meningkat dibanding bulan sebelumnya" imbuhnya.

Bila dilihat lebih rinci, ada sembilan negara tujuan utama ekspor mengalami peningkatan, sedangkan empat negara lainnya mengalami penurunan. 

Peningkatan terbesar dialami oleh Thailand sebesar US$31,90 juta (25,13 %), serta Vietnam sebesar US$20,21 juta (20,80%). Sedangkan Tiongkok mengalami penurunan terbesar sebesar US$30,95 juta (17,55%), disusul Filipina sebesar US$16,45 juta (6,43%).

"Ekspor ke negara tujuan utama Januari 2024 mengalami pelemahan dibanding bulan yang sama tahun 2023, akan tetapi ada lima negara tujuan yang masih mengalami penguatan dibanding tahun lalu," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper