Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lonjakan Harga Beras di Garut Diprediksi Berlanjut

Hingga Jumat (1/3/2024), harga beras yang dijual di pasar tradisional maupun ritel modern belum menunjukkan adanya penurunan harga.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, GARUT - Kenaikan harga beras di Kabupaten Garut diprediksi terus berlanjut hingga menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 H.

Tingginya harga salah satu kebutuhan pokok masyarakat ini diduga karena produksi beras lokal belum memasuki musim panen.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ESDM (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut Ridwan Effendi mengatakan hingga Jumat (1/3/2024), harga beras yang dijual di pasar tradisional maupun ritel modern belum menunjukkan adanya penurunan harga.

Untuk beras kualitas premium, saat ini masih dijual dengan harga Rp17.000 per kilogram. Sementara, beras kualitas medium rata-rata Rp16.000 per kilogram dan beras kualitas bawah Rp15.500 per kilogram.

"Dua hari lalu sempat ada penurun harga, tetapi sangat tidak signifikan. Turunnya cuma 80 rupiah per kilogramnya. Kemungkinan akan tetap hingga lebaran," ujar Ridwan di Kabupaten Garut, Jumat (1/3/2024).

Ridwan mengatakan, untuk mendapatkan beras terjangkau, masyarakat bisa mendatangai pasar murah yang digelar oleh pemerintah daerah. Di pasar tersebut, beras dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET).

Menurutnya, operasi itu merupakan merupakan bentuk respon dan upaya bersama terkait kenaikan harga bahan pokok, khususnya beras, dan diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat. 

"Dalam operasi pasar ini, bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan terigu dijual dengan harga terjangkau. Kami berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara bertahap dan dapat merata di beberapa titik lainnya," kata Ridwan.

Produksi padi dan beras di Kabupaten Garut mengalami peningkatan. Namun, dalam beberapa pekan terakhir sebagian warga di daerah tersebut harus bersusah payah mendapatkan stok beras.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras di Kabupaten Garut pada 2023 sebanyak 452.259 ton. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya mampu memproduksi 441.316 ton.

Untuk produksi padi di Kota Dodol pada 2023 menembus angka 261.171 ton. Sementara, jumlah produksi pada 2022 hanya mampu menembus angka 254.852 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper