Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon mengaku akan melakukan sejumlah antisipasi mencegah adanya praktik penimbunan pangan. Upaya itu dilakukan untuk menghindari adanya lonjakan harga pangan menjelang Ramadan.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan antisipasi tersebut dilakukan oleh Satgas Pangan yang di dalamnya merupakan unsur pemerintah daerah dan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon.
"Upaya penimbunan merupakan bagian untuk menciptakan kerusuhan di tengah masyarakat," kata Imron, Jumat (16/2/2024).
Imron memastikan praktik penimbunan tidak terjadi di Kabupaten Cirebon. Kenaikan harga sejumlah pangan terjadi akibat dampak fenomena el nino dan mundurnya masa tanam padi.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras di Kabupaten Cirebon terus melambung sejak beberapa pekan terakhir ini.
Untuk beras kualitas super, saat ini dijual dengan harga Rp18.000 per kilogram. Sementara pekan lalu, harga pangan andalan masyarakat ini hanya Rp15.000.
Baca Juga
Kemudian, untuk beras kualitas medium yang semula hanya Rp14.000, kini melambungan hingga menembus angka Rp16.500 per kilogram.
Sementara, untuk beras kualitas bawah kini dijual dengan harga Rp15.000. Pekan lalu beras kualitas ini hanya Rp12.000 per kilogram.
Selain beras, pangan yang juga mengalami kenaikan harga yaitu daging ayam ras segar. Salah satu jenis pangan mengalami kenaikan harga dari Rp31.000 menjadi Rp34.000 per kilogram.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kabupaten Cirebon segera melakukan operasi pasar murah (OPM) untuk menstabilkan harga beras yang terus merangkak dalam dua pekan terakhir.
OPM tersebut bakal dilakukan pada Selasa (20/2/2024) hingga Kamis (22/2/2024).