Bisnis.com, CIREBON - Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyebutkan sektor kepariwisataan di Kabupaten Cirebon belum berkembang pascaoperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
Menurut Imron, kondisi terjadi dalam industri kepariwisataan di Kabupaten Cirebon terjadi sejak awal pandemi Covid-19 hingga saat ini. Padahal, sektor tersebut merupakan salah satu unggulan.
"Belum ada yang menonjol, masih terus bergerak," kata Imron di Kabupaten Cirebon, Kamis (11/1/2024).
Di balik kekayaan potensi tersebut, sektor pariwisata masih dihadapkan dengan permasalahan jalan rusak, minimnya penerangan jalan umum (PJU), hingga kurangnya fasilitas penampungan sampah.
Pada 2024 ini sektor pariwisata diproyeksikan menjadi penggerak pembangunan di Kabupaten Cirebon.
Upaya yang dilakukan yakni, penguatan wisata alam, religi, dan sejarah. Diharapkan, mampu meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Baca Juga
Imron mengatakan, pemerintah bakal terus berkomitmen memprioritaskan program dan kegiatan yang memiliki daya ungkit, sebagai upaya pemulihan ekonomi bisa lebih cepat dibandingkan daerah lainnya.
"Pariwisata ini adalah lokomotif dan penggerak utama, perlu upaya kuat. Pariwisata yang kembali bangkit juga, membangkitkan UMKM," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta pemerintah daerah di Ciayumajakunin meningkatkan promosi daerah seiring sudah beroperasinya Bandara Kertajati.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa barat, Bey Triadi Machmudin menyebutkan, promosi yang bisa dilakukan pemerintah daerah salah satunya, rutin menggelar event akbar.
"Kalau ada event-event besar, dipastikan bisa mengundang banyak orang dari luar untuk datang. Harusnya, Ciayumajakuning yang merasakan dampak besar dari BIJB ini," kata Bey.
Bey mengakui, keberadaan BIJB belum memberikan dampak besar untuk Ciayumajakuning.
"Ini terjadi karena penerbangan di bandara ini belum begitu masif dibandingkan bandara lainnya, penerbangan dari luar negeri baru dari Malaysia saja," ujar Bey.