Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Butuh 11 Jam, Jasad Terakhir Korban Tabrakan KA Turangga Berhasil Dievakuasi

Satu jasad terakhir korban meninggal dunia dalam kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya akhirnya berhasil dievakuasi setelah lebih dari 11 jam.
Kereta api (KA) lokal Bandung Raya bertabrakan dengan KA Turangga di KM 181 atau di antara Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (05/01/2024)/Bisnis-Rachman
Kereta api (KA) lokal Bandung Raya bertabrakan dengan KA Turangga di KM 181 atau di antara Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (05/01/2024)/Bisnis-Rachman

Bisnis.com, BANDUNG - Petugas gabungan berhasil mengevakuasi satu jasad terakhir korban meninggal dunia dalam kecelakaan antara KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB. 

Korban terakhir yang diketahui merupakan salah satu petugas keamanan atau security kereta api ini menelan waktu lebih dari 11 jam untuk dievakuasi lantaran akses menuju jenazah dinilai sulit. 

"Tadi sekitar jam 17.25 WIB korban yang meninggal terakhir itu sudah berhasil dievakuasi oleh tim di lapangan dan saat ini kondisi jenazah sudah dibawa ke rumah sakit," kata Kabid Humas Polda Jabar Ibrahim Tompo, di lokasi kejadian. 

Dia mengatakan, setelah dikerahkan alat berat, akhirnya korban meninggal dunia terakhir dalam kecelakaan tersebut berhasil dievakuasi. 

"Karena terjadi penumpukan material dari kecelakaan sehingga terjadi penutupan akses atau akses kepada posisi korban itu tertutup. Kemudian, tim lapangan berusaha untuk mengakses masuk ke dalam posisi korban. Namun, posisi korban yang tertutup, material yang menutup ini cukup keras sehingga berusaha dilakukan pemotongan dengan menggunakan alat itu juga akhirnya tidak berhasil," ungkapnya.

Lalu, dari hasil koordinasi dengan pihak PT KAI akhirnya diambil langkah dengan melakukan penarikan pada gerbong-gerbong. 

"Penarikan ini diharapkan agar bisa terjadi perenggangan di posisi korban berada dan akhirnya bisa dievakuasi," ungkapnya. 

Korban langsung dibawa oleh ambulans menuju rumah sakit untuk selanjutnya diidentifikasi oleh pihak dokter. 

"Korban meninggal dunia jadi empat orang yaitu, masinis kereta api lokal [Commuter Line] Julian Dwi Setiono, asisten masinis kereta api lokal Ponisan, pramugara Ardiansyah, dan petugas PAM [pengamanan] stasiun Enjang Yudi," ucap dia.

Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan proses evakuasi terhadap gerbong-gerbong kereta. Berdasarkan pantauan Bisnis, ada dua alat berat berupa crane masih berupaya mengangkut gerbong yang anjlok dan terbalik masuk ke pesawahan akibat tabrakan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper