Bisnis.com, CIREBON - PT KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapi masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2024.
Hal tersebut dilakukan lantaran ada lima titik potensi banjir dan tujuh potensi pergerakan tanah di wilayah Daop 3 Cirebon.
Berdasarkan catatan Daop 3 Cirebon, lima titik potensi banjir berada di BH 1085 KM 220 +700-KM 220+800 (Stasiun Cirebon Prujakan-Waruduwur), BH 915 KM 187+600-1187+700 (Stasiun Babakan-Losari), KM 161+600 sampai 161+700 (Stasiun Tanjung-Brebes).
Kemudian, BH 941 KM 264+700 264+800 (Stasiun Ciledug-Ketanggungan), BH 883 KM 252+500 KM 252+800 (Stasiun Ciledug-Ketanggungan).
Untuk titik potensi pergerakan tanah, berada di KM 148+700 sampai 151+700 (Stasiun Cilegeh-Kedokangabus), KM 148+600 sampai 150+900 (Stasiun Cilegeh-Kedokangabus), KM 155+000 sampai 155+500 (Stasiun Cilegeh-Kedokangabus), KM 156+700-157+300 (Stasiun Kedokangabus-Terisi).
Kemudian, KM 157+900-158+000 Jalur (Stasiun Kedokangabus-Terisi), KM 158+000-158+100 (Stasiun Kedokangabus-Terisi), KM 175+000-176+100 (Stasiun Telagasari-Jatibarang).
Baca Juga
Vice Presiden KAI Daop 3 Cirebon Dicky Eka Priandana mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan khusus di belasan titik tersebut. Hal itu dilakukan untuk mencegah potensi gangguan perjalanan KA.
“Kami ingin masa angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 berjalan aman dan lancar antara lain pencegahan bencana banjir dan pergerakan tanah,” kata Dicky di Kota Cirebon, Jumat (8/12/2023).
Selain penyisiran, Daop 3 Cirebon juga menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di 17 titik.
Belasan titik itu berada di Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom.
Dicky menyebutkan, alat itu tersebur terdiri dari peralatan kerja dan material, diantaranya bantalan rel dan batu balas. Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan.
“Kami juga menerjunkan petugas dari Daop 3 Cirebon untuk melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana, dan menambah Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) ekstra," kata Dicky.