Bisnis.com, CIREBON - Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengakui sektor pariwisata di Kabupaten Cirebon sulit berkembang. Desa wisata kini diandalkan untuk membangkitan sektor tersebut.
Imron menyebutkan, potensi desa wisata di Kabupaten Cirebon mulai menggeliat karena mengedepankan pemberdayaan masyarakat serta komunitas dan kearifan lokal.
"Kami lihat sudah bermunculan banyak desa wisata. Bagusnya, mereka di desa membangun tanpa menjadi konservatif. Saya kira merupakan sebuah solusi yang bagus," kata Imron di Kabupaten Cirebon, Senin (23/10/2023).
Menurut Imron, keberadaan desa wisata tidak hanya meningkatkan perekonomian, melainkan bisa menaikkan taraf hidup masyarakat.
Sementara, dari sisi sosial bisa memacu partisipasi masyarakat dalam pembangunan, pemberdayaan, dan kepedulian.
Adanya pengelolaan desa wisata yang terintegrasi diharapkan seluruh potensi masing-masing kawasan dapat berkembang sesuai karakteristiknya dan menerapkan prinsip sapta pesona.
Baca Juga
"Keadaan ini tentunya menjadi peluang bagi kita untuk secara kreatif berkarya dalam memajukan Kabupaten Cirebon, khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Imron. .
Wilayah timur Jawa Barat ini hanya mampu mengandalkan wisata religi Makam Sunan Gunung Jati di Kecamatan Gunungjati.
Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon Bayu Suradilaga menyebutkan, wisata religi tersebut masih banyak mengundang wisatawan untuk dibandingkan tempat lainnya.
“Kunjungan wisata ke makam Sunan Gunung Jati masih favorit. Tahun ini saja kunjugan selama semester 1 mencapai 8.600 kunjungan,” kata Bayu.
Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cirebon terus merosot dalam lima tahun terakhir. Padahal, wilayah memiliki sejumlah objek unggulan, mulai dari wisata budaya, religi, hingga kuliner.
Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), selama 2018-2022 jumlah wisatawan yang melancong ke Kabupaten Cirebon hanya 4.579.177 jiwa.
Dari jumlah itu, pada 2018 menerima kunjungan sebanyak 1.443.069 wisatawan, 2019 sebanyak 1.484.010 wisatawan, 2020 sebanyak 506.841 wisatawan, 2021 sebanyak 453.282, dan 2022 sebanyak 691.975 wisatawan.
Klaim dari Disbudpar, kondisi tersebut terjadi akibat pandemi covid-19 dan lambatnya upaya pemulihan ekonomi sektor pariwisata di Kabupaten Cirebon.
“Kami hanya bisa realistis saja. Tidak muluk-muluk, kunjungan wisatawan tahun ini cuma menargetkan 750 ribu orang saja. Tahun lalu saja cuma sekitar 600 ribu orang saja,” kata Bayu.