Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Perluasan Karhutla, Bey Minta Pengawasan Hutan Diperketat

Bey sudah mengintruksikan agar pengawasan terhadap hutan dan lahan diperketat guna mencegah kebakaran.
Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin
Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin

Bisnis.com,BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta pengawasan kawasan hutan diperketat guna mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan pihaknya sudah mengintruksikan agar pengawasan terhadap hutan dan lahan diperketat guna mencegah kebakaran. 

Menurutnya bagi oknum yang lalai sehingga terjadi kebakaran hutan dan lahan, akan dapat konsekuensi logis. 

"Jadi Intinya kekeringan kita sudah pantau dan kadang-kadang juga kan itu lahannya jauh. Sampai saat ini sudah terkendali. Polda dan BPBD, Pangdam turut mengawasi," katanya.

Catatan BPBD Jabar, pekan ini sebanyak 21 kabupaten/kota terdampak karhutla, dimana ada 97 kecamatan dan 740 hektare lahan terkena karhutla. 

Daerah paling terdampak yakni Kuningan dengan luasan 182,6 hektare dan Majalengka 155 hektare. Disusul Subang seluas 93 hektare.

Terakhir, kebakaran hutan di Kawasan Taman Nasional Gunung Salak,  Kabupaten Sukabumi, berhasil dipadamkan pada Senin (2/10/2023). 

Kebakaran hutan seluas 1 hektare itu pertama kali dilaporkan warga ke pengurus resor Kawah Ratu pukul 13.00. 

Berdasarkan laporan tersebut petugas resor dan para relawan langsung bergerak ke lokasi dan berupaya melakukan pemadaman. 

Pihak BPBD bersama pengurus resor, relawan, warga dan aparat kepolisian terus memantau lokasi dan berupaya menutup potensi jalur api. 


Lokasi hutan yang terbakar berada di Blok Pasir Karamat, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu. Tidak ada korban dalam kebakaran hutan tersebut. 

Adapun jenis kayu yang terbakar di antaranya puspa, kisirem, cangkuang, dan andam. Hingga saat ini belum dikatahui pasti penyebab kebakaran hutan tersebut.

Bey juga memastikan Pemprov Jabar mengintensifkan pasokan air bersih dalam jumlah besar ke daerah yang mengalami defisit. Tercatat ada 209.959 kepala keluarga kekurangan air bersih di 483 desa terdampak di 23 daerah.

"Air untuk kekeringan kita sudah berapa juta lah, 11 juta atau lebih unruk pengiriman air bersih untuk beberapa daerah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper