Bisnis.com, BANDUNG -- eFishery menggandeng fintech syariah Qazwa dalam menyalurkan pembiayaan mikro kepada 30.000 pembudidaya ikan agar bisa terus meningkatkan usahanya.
Dalam kerja sama tersebut, Qazwa ditargetkan mampu menyalurkan Rp100 miliar dalam satu tahun ke depan kepada para pembudidaya yang masuk dalam ekosistem bisnis eFishery.
Co-Founder & CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan saat ini Qazwa menjadi mitra finansial ke-14 yang bersama-sama dalam menyalurkan pembiayaan kepada para pembudidaya.
Gibran mengatakan saat ini pembudidaya kerap terjerat ekosistem bisnis tengkulak yang tidak sehat. Sehingga bukannya untung, para pembudidaya malah harus berhutang dan kondisi ini bak lingkaran setan.
“eFishery dan Qazwa memiliki arah serta visi dan misi yang sama dalam melihat UMKM, yaitu memberikan wadah bagi UMKM untuk bisa bertumbuh dengan memanfaatkan inovasi digital. Kami berharap pembiayaan yang dihasilkan melalui platform Qazwa dapat mengakselerasi pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya ikan di Indonesia, serta mengoptimalkan ekosistem akuakultur yang dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” ujar Gibran di Bandung, Senin (18/9/2023).
Gibran mengatakan saat ini setidaknya ada 120.000 pembudidaya yang bergabung dalam ekosistem bisnis eFishery. Bahkan, 20.000 di antaranya sudah mendapatkan bantuan permodalan dari mitra finansial yang resmi bersama dengan eFishery.
"Total pembudidaya di eFishry ada 120 ribu, kalau total penerima bantuan permodalan ada 20 ribuan, kalau sama Qazwa baru mulai, mudah-mudahan bisa beberapa puluh ribu lah [pembiayaan]," jelasnya.
Saat ini, pembiayaan melalui platform yang dimiliki eFishery rata-rata berada di angka Rp45-50 juta. Sehingga ia mendorong dengan semakin banyaknya pilihan layanan pembiayaan permodalan, akan semakin memudahkan anggotanya dalam meningkatkan skala bisnisnya.
Sementara itu, Co-Founder & CEO Qazwa Dikry Paren mengatakan pihaknya menyiapkan Rp100 miliar untuk bisa disalurkan kepada 30.000 pembudidaya di ekosistem bisnis eFishery.
"Target kita setahun ke depan total kontraknya Rp100 miliar, misalkan tahun ini mungkin di Rp10 miliar," imbuhnya.
Ia mengatakan, meskipun budi daya ikan dan udang yang menjadi lini bisnis utama anggota eFishery memiliki risiko yang tinggi, namun ia mengatakan sudah mempelajari profile bisnis para pembudidaya dalam aplikasi yang dimiliki eFishery.
"Sudah kami pelajari juga, dan ini aman," jelasnya.
