Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadobetabek Terapkan WFH, Ini Rumus yang Disarankan Ridwan Kamil

Ridwan Kamil memberikan rumusan terkait penerapan WFH yang sudah dilakukan pihaknya di Pemprov Jawa Barat sejak dua bulan lalu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil./Istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil./Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG—Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menginstruksikan kebijakan 50 persen work from home (WFH) untuk ASN di wilayah Jabodetabek.

Instruksi tersebut tercantum dalam Inmendagri Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pada Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Instruksi tersebut ditujukan Mendagri pada GUbernur DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, juga pada bupati dan wali kota di wilayah Jabodetabek.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan rumusan terkait penerapan WFH yang sudah dilakukan pihaknya di Pemprov Jawa Barat sejak dua bulan lalu. Menurutnya konsep dynamic working arrangement atau WFH harus diatur. 

“Satu, bersyarat. Syarat pertama mereka yang tidak berhubungan secara fisik langsung dengan pelayan publik. yang kedua yang track record kinerja nya selama ini baik. Kalau track recordnya jelek nggak saya kasih kebijakan itu. Untuk memastikan bahwa dia disiplin dan bertanggung jawab,” katanya di Bandung, Rabu (23/8/2023).

Rumus teknisnya menurut Ridwan Kamil yakni 4:1, dimana yang empat ASN bekerja di luar rumah, satu orang berada di kantor. Bisa juga memakai skema 3/2 atau 2/3 dan 1/4. “Ada 4 formula itu, ini kan respon pasca pandemi. Waktu pandemi kan bisa, kenapa nggak dilanjutkan? Jadi sebenarnya gara-gara ini keluarlah teori,” ujarnya.

“Orang kerja di rumah banyak tapi pelayanan tetap sama, terjadi pengurangan volume kendaraan. berarti terjadi pengurangan stress, pengurangan biaya bensin, pengurangan polusi. Nah ini akan menjadi salah satu dari opsi menyelesaikan polusi di Jabodetabek,” tuturnya.

Di luar urusan WFH, Ridwan Kamil juga mendorong agar PLTU pelan-pelan dikonversi, kemudian rekayasa cuaca mengingat cuaca kemarau saat ini diprediksi berkepanjangan. “Susah hujan, karena nggak ada hujan kan polusinya di udara, nggak turun ke tanah,” ujarnya.

Pihaknya juga mendorong agar konvesi ke kendaraan listrik untuk menekan emisi, belum juga solusi eletronic road pricing (ERP). “Jadi multidimensi solusinya, jadi jangan dipotong-potong hanya seolah-olah kerja WFH menjadi satu-satunya solusi,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper