Bisnis.com, SUMEDANG -- Replika Gading Gajah dan Kura-kura Purba yang fosilnya ditemukan di Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo beberapa tahun lalu kini dipajang di kantor Setda, Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS).
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan menyebutkan replika fosil tersebut merupakan hasil rekonstruksi para ahli terhadap fosil Gading Gajah dan Kura-kura Purba yang dilakukan oleh tim ahli dari Balai Arkeologi Bandung, dari ITB serta dari Badan Geologi dan Paleontologi Kementerian ESDM.
"Alhamdulillah proses rekonstruksi kedua fosil tersebut telah selesai dan telah disimpan di Kantor Setda Sumedang. Sedangkan fosil asli akan disimpan di kantor Desa Jembarwangi, Tomo," ujarnya, Selasa (15/8/2023).
Menurutnya, replika tersebut dibuat sama persis dengan yang asli sehingga menjadi daya tarik sendiri di kantor Sekretariat Daerah.
"Para tamu yang datang ke PPS akan melihat langsung replika Gading Gajah dan Kura-kura Purba sehingga mereka bisa tahu bahwa di Sumedang dahulu kala ada kehidupan zaman purbakala. Hal ini akan menjadi satu-satunya wisata geologi di Sumedang," tutur Erwan.
Ia menjelaskan, terkait dengan pengamanan terhadap benda purbakala , dirinya meminta kesadaran semua pihak untuk menjaga temuan fosil tersebut.
Baca Juga
“Tentunya kesadaran masyarakat tentang perlindungan koleksi museum akan menjadi garda utama dalam menjaga secara fisik. Juga kemungkinan material ini akan dikuasai oleh pihak lain,” paparnya.
Sementara Kepala Museum Geologi Bandung, Isnu Hajar Sulistyawandi menyebutkan, banyak masyarakat di Lembah Cisaar, Desa Jembarwangi dan Darmawang, Kecamatan Tomo dengan kesadarannya sendiri menyerahkan penemuannya kepada pihak desa sehingga layak mendapat apresiasi.
"Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan atensi khusus kepada masyarakat yang telah ikut membantu menyelamatkan fosil-fosil yang telah ditemukan," jelasnya.
Terkait Replika Gading Gajah dan Kura-kura Purba yang dipajang di PPS, diharapkan bisa akan menjadi daya tarik di Sumedang.
"Saya berharap masyarakat bisa melihat langsung replika yang terpajang di PPS ini sebagai edukasi sejarah," tuturnya.