Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Layanan Haji Ramah Lansia Kemenag Diklaim Berhasil

Kementerian Agama (Kemenag) memberikan perhatian besar terhadap para jemaah lansia lewat layanan Haji Ramah Lansia pada tahun ini.
Jamaah calon haji melakukan tawaf atau memutari Ka’bah seusai sholat subuh di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa (13/6/2023). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Jamaah calon haji melakukan tawaf atau memutari Ka’bah seusai sholat subuh di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa (13/6/2023). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Bisnis.com, BANDUNG - Kementerian Agama (Kemenag) memberikan perhatian besar terhadap para jemaah lansia lewat layanan Haji Ramah Lansia pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Sejak dari Tanah Air, di embarkasi, bandara keberangkatan, di dalam pesawat saat penerbangan, di bandara kedatangan, hotel di Makkah, Madinah, Arafah, Muzdalifah, Mina dan hingga di debarkasi saat kembali ke Tanah Air, seluruhnya mendapat pelayanan tak terputus.

"Saya menyaksikan sendiri begitu optimal dan besar manfaat dari kebijakan baru tersebut. Di asrama haji, misalnya, jamaah yang masuk dalam lansia mendapat layanan prioritas seperti ketika menjalani pemeriksaan dokumen, kesehatan, masuk kamar dan lain sebagainya," ungkap Anggota Tim Pengawas PPIH Arab Saudi 1444 H Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, Wibowo Prasetyo dalam keterangan media, Jumat (21/7/2023).

Demikian pula ketika akan naik pesawat, selalu ada petugas kloter yang siaga memantau dan mendampingi mereka. Hal ini pun membuat jemaah terlihat lebih tenang sekaligus merasa sangat dihargai.

Pelayanan tak henti juga terlihat saat jemaah tiba di Arab Saudi, baik yang masuk lewat Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah (gelombang 1) dan Bandara King Abdul Aziz Jeddah (gelombang kedua).

Di dua Banda ini jemaah dihadapkan banyak yang lelah, karena sebelumnya menjalani penerbangan panjang. Beberapa jemaah lansia pun menjadi kerepotan untuk berjalan, lebih-lebih harus menjalani berbagai pemeriksaan di bandara.

"Namun kerepotan-kerepotan ini dijawab dengan kesigapan para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Bandara. Mereka, baik petugas laki-laki atau perempuan, tampak cekatan mendampingi, menuntun, bahkan tak sedikit yang membopong dan menggendong jamaah lansia. Sebagian lagi membantu mengambilkan makanan, menyuapi, mengantar ke toilet, bahkan membersihkan kotoran mereka saat buang hajat," ujar Wibowo.

"Tak ada rasa keterpaksaan atau ketidakrelaan petugas-petugas itu bekerja. Mereka terlihat sangat ikhlas dan begitu tulus seolah membayangkan yang mereka dampingi, kawal, tuntun, bopong, gendong itu adalah orang tua sendiri. Bayangan jemaah akan kerepotan pun berubah menjadi kemudahan bahkan rasa persaudaraan," sambungnya.

Setiba di hotel, para jemaah lansia juga tak henti disambut hangat petugas sektor. Oleh petugas, jemaah dengan aktivitas terbatas diposisikan di kamar khusus, seperti di dekat lift.

Ini bertujuan untuk memudahkan mobilisasi, pemantauan, pemeriksaan kesehatan dan lainnya. Ketika jemaah akan meninggalkan kamar, maka petugas sektor juga memastikan para jemaah lansia bisa ikut turut serta, entah harus dikawal atau dinaikkan dengan kursi roda dan lain sebagainya.

Saat memasuki fase puncak, yakni di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), ia sengaja menyempatkan berkeliling ke tenda-tenda jemaah dan menemukan banyak jemaah lansia bisa beribadah dengan baik.

Ini lagi-lagi karena di setiap maktab, telah disiapkan banyak petugas yang khusus untuk mengawal mereka. Maka meski sudah uzur, mereka tidak lagi kesusahan untuk ke toilet, makan, minum, berdoa dan lain sebagainya.

"Meski uzur atau sakit, rukun ibadah haji juga tak sedikit pun terlewatkan. Ini karena ada petugas khusus yang membantu mereka seperti melakukan safari wukuf bagi jemaah sakit. Demikian pula, ada beberapa petugas yang khusus untuk menjalani badal (pengganti)," katanya.

Diakuinya, yang membuat ia sangat terharu, banyak petugas haji yang rela menggendong jemaah lansia saat berangkat atau pulang melempar jumrah. Kadang tidak hanya di waktu malam, petugas itu juga sering menggendong jemaah di bawah terik matahari.

"Melihat begitu besarnya kuota tahun ini, yakni 229.000 orang dan jumlah jemaah lansia hampir 70.000 orang, maka keputusan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang membuat tema dan layanan khusus adalah sebuah terobosan besar," tegasnya.

Menurut Wibowo, penyelenggaraan haji 2023 telah menunjukkan bahwa layanan Haji Ramah Lansia adalah sebuah keniscayaan.

Model dan sistem layanan baru ini telah terbukti banyak memberikan kemudahan, kebaikan, ketenangan, dan kenyamanan bagi puluhan ribu jemaah lansia Indonesia.

"Layanan ini belum sepenuhnya bisa berjalan sempurna. Saya menyadari dan melihat masih ada beberapa poin yang perlu dievaluasi dan segera dibenahi. Meski sudah ada 4.500 lebih petugas, tapi jumlah itu sangatlah kurang. Demikian juga fasilitas pendukung masih perlu banyak ditambah," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper