Bisnis.com, TASIKMALAYA -- Program One Product One Pesantren (OPOP) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus melahirkan optimisme di kalangan pesantren bahwa pesantren bisa kembali menjadi solusi ekonomi keumatan di masa yang akan datang.
Hal tersebut dibuktikan oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Irysadiyyah, di Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya yang mampu meraup omzet rata-rata di Rp75 juta per bulan dari warung modern bernama Warung Amal Umat (Waramat).
Pimpinan Ponpes Al-Irysadiyyah Romeo Fauzi Umar Rangkuti mengatakan, semula konsep Waramat adalah laiknya warung kelontong pada umumnya yang menjual mulai dari makanan ringan hingga kebutuhan pokok.
"Awalnya itu 2016 hingga 2019 itu kita kelontong biasa, di 2020 kita Alhamdulillah perbesar jadi Waramat ini," jelasnya kepada Tim Jelajah OPOP Bisnis Indonesia Perwakilan Jawa Barat, di Pesantren Al-Irysadiyyah, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Senin (3/7/2023).
Di bangunan seluas 7x17 meter ini, Romeo dengan dibantu para santrinya sukses membuat pilot project warung modern yang rencananya bakal direplikasi ke pesantren lainnya di Tasikmalaya.
"Ini sebagai salah satu kontribusi kami terhadap umat, agar ekonomi keumatan bisa tercapai," jelasnya.
Meski seperti menyerupai minimarket, namun Romeo menyebutkan konsep warung modern ini sebagai warung saja, karena di dalamnya sistemnya memang seperti warung.
"Kalau selintas iya [mirip minimarket], padahal tidak ketika dilihat sistem di dalamnya," jelasnya.
Ke depan, jika piloting ini sudah dinilai laik, maka dia memiliki visi untuk mewujudkan 1.000 warung di Tasikmalaya. Sehingga diharapkan mampu memerkuat ekonomi keumatan.
"Ini sebenarnya ide ayah saya, cuma pada saat itu belum terkonsep, sehingga hanya memberi modal saja, tidak ada lanjutannya," tandasnya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah OPOP. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, Bank BJB, BSI dan XL Axiata.