Bisnis.com, TASIKMALAYA -- Tekad kuat Romeo Fauzi Umar Rangkuti dalam melanjutkan mimpi almarhum sang ayah untuk membuat 1.000 warung sebagai upaya penguatan ekonomi umat gayung bersambut dengan adanya program One Product One Pesantren (OPOP).
Pimpinan Pesantren Al-Irysadiyyah ini akhirnya bisa mengakselerasi pembuatan pilot project warung modern yakni Warung Amal Umat (Waramat) yang nantinya akan direplikasi ke pesantren lainnya.
"Ini sebenarnya percontohan, nanti akan direplikasi ke tempat lain, untuk sementara ke pesantren-pesantren yang ada di Tasikmalaya ini," ungkap dia kepada Tim Jelajah OPOP Bisnis Indonesia Perwakilan Jawa Barat, di Pesantren Al-Irysadiyyah, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Senin (3/7/2023).
Pemuda lulusan Pondok Pesantren Gontor berusia 33 tahun ini menjadi generasi kedua pemegang tonggak kepemimpinan di pesantren tersebut setelah pendirinya sekaligus ayah kandungnya, Kiai Haji Zenzen MZA wafat.
"Saya generasi ke dua, jadi dulu memang sama ayah tahun 1982 berdiri [pesantren Al-Irysadiyyah ini," sebutnya.
Romeo menjelaskan, ide pembentukan 1.000 warung tersebut lahir sejak dulu oleh sang ayah sebagai upaya penguatan ekonomi keumatan. Namun, pada saat itu, caranya masih belum terkonsep dengan baik.
"Jadi dulu ayah tuh ngasih-ngasih modal aja ke jemaah, tapi tanpa konsep, jadi semuanya gagal, cuma satu yang bertahan, yang di Cikurubuk," imbuhnya.
Untuk itu, dengan semangat yang sama, Romeo kini tengah terus menyusun konsep dengan ilmu dan suntikan dana dari program OPOP untuk mewujudkan mimpi ayahnya tersebut.
"Alhamdulillah saya di OPOP itu sampe tingkat 3, cuma yang masuk juara itu di tingkat satu dan dua, dapatnya sebelum dipotong pajak itu Rp185 juta," jelasnya.
Ia pun kini melibatkan santri-santrinya untuk terlibat langsung dalam proses bisnis dari Waramat ini, mulai dari pemesanan, pencatatan, penjualan hingga pembukuan.
"Mereka bergantian mengelola, biasanya santri yang sudah pengabdian," jelasnya.
Dari hasil bisnis Waramat ini, sebagian digulirkan kembali menjadi modal dan sebagian keuntungan lainnya itu masuk ke pesantren 100 persen.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah OPOP. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, Bank BJB, BSI dan XL Axiata.