Bisnis.com, BANDUNG--Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat mencatat ada 6.000 kasus cacar sapi atau Lumpy Skin Disease (LSD).
Kabid Kesehatan Hewan, DKPP Jabar Supriyanto mengatakan kasus LSD ini ditemukan di beberapa kabupaten dan kota yang ada di Jabar.
Menurutnya data 6.000 ini merupakan hasil pencatatan secara keseluruhan berdasarkan laporan dan temuan di lapangan.
"Kumulatif data terakhir kita masih ada sekitar 6.000-an (kasus LSD) di Jabar," katanya dikutip Senin (19/6/2023)
Sapi yang dinyatakan positif LSD kebanyakan ditemukan di luar jalur perdagangan di wilayah Jabar. Hal ini juga terjadi karena meningkatnya permintaan sapi jelang Idul Adha.
"Karena sekarang lagi banyak yang masuk dari luar Jabar. Jadi sekarang itu sedang banyak pesanan untuk kebutuhan hewan kurban. Nah itu banyak ditemukan yang kaya gitu (LSD)," ungkapnya.
Dengan banyaknya hewan yang terbukti positif LSD, tim pengawas yang disebar ke kabupaten dan kota akan lebih maksimal dalam melakukan pengawasan hewan kurban jelang hingga h+3 Idul Adha.
"Para petugas sudah melaksanakan tugasnya tapi tidak terlalu banyak (kasus) seperti di tempat penampungan itu tidak banyak yang menunjukan gejala LSD. Aman," katanya.
Sebelumnya, DKPP Jabar sudah memberikan vaksin anti LSD untuk hewan yang positif dan hewan yang belum terpapar cacar air. Hal ini dilakukan guna menjaga kesehatan hewan agar tetap sehat. Meskipun, hewan positif LSD sendiri aman dikonsumsi masyarakat.
"Vaksin untuk LSD sudah kita sebar ada sekitar 90 ribu dosis ke seluruh Jawa Barat. Jadi tidak perlu khawatir karena ini tidak akan menular ke manusia hanya jijik saja dilihatnya," pungkasnya.