Bisnis.com, BANDUNG -- Inflasi Jawa Barat secara year on year (yoy) tercatat sebesar 4,32 persen yang dipicu terjadinya kenaikan di seluruh kelompok pengeluaran.
Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat Marsudijono mengatakan andil beberapa komoditas terhadap inflasi di Jawa Barat yakni telur ayam ras sebesar 0,0465 persen, bawang merah 0,0328 persen, rokok kretek filter 0,0284 persen, daging ayam ras 0,0163, rokok putih 0,0114 persen.
Sementara itu, di sisi lain, secara mounth to mounth (m-t-m) faktor penghambat dari beberapa komoditas dengan terjadi komoditas yang mengalami penurunan harga cabai merah -0,0586 persen, angkutan antar kota -0,0412 persen, cabai rawit -0,0202 persen, ayam hidup -0,0058 persen dan beras -0,0046 persen.
"Yang menarik ini komoditas beras lebih stabil pascalebaran kali ini," jelasnya, Senin (5/6/2023).
Menurutnya, secara y-o-y, kondisi inflasi 4,32 persen masih jauh dari kondisi tahun sebelumnya. Tetapi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya alami penurunan yang luar biasa karena adanya penurunan harga tarif PDAM.
"Mudah-mudahan TPID bisa terus berlanjut, apa lagi bulan depan ada momen Iduladha, harus kita sikapi nantinya," jelasya.
Sementara itu, dari gabungan 7 kota di Jawa Barat terjadi inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor, Kota Cirebon, dan Kota Bekasi masing-masing sebesar 4,57 persen dan terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 3,90 persen.
Ia juga merinci, kenaikan kelompok pengeluaran terjadi hampir di seluruh sektor. Yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,75 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,54 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,79 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,13 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,22 persen; kelompok transportasi sebesar 10,43 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,09 persen; kelompok pendidikan sebesar 4,19 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,48 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,87 persen. Sementara kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan deflasi sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, secara month to month (mtm) Mei 2023 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen. Inflasi mtm tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,27 persen. Sementara inflasi mtm terendah terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,08 persen.