Bisnis.com, BANDUNG -- Wangi panggangan kopi menyeruak dari balik rumah yang disulap menjadi kafe, di Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.
Wangi tersebut ternyata berasal dari mesin roasting kopi manual milik Savira Alvina Syakur, petani milenial yang dengan telaten memerlakukan setiap butir kopi.
Lewat mesin roasting kopi rakitan dari barang bekas tersebut, Savira menciptakan citarasa khas dari kopi yang berasal dari dua daerah, yakni Gunung Tilu dan Gambung.
Sudah sejak lama Savira mencintai kopi, baginya kopi adalah sahabat terbaik kala dirinya tengah menyelesaikan pendidikan tinggi di Universitas Komputer Indonesia (Unikom) di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Lambat laun, kecintaan tersebut bertransformasi menjadi lebih dalam. Savira mulai menelisik bagaimana proses produksi kopi dari hulu hingga ke hilir.
Bak gayung bersambut, orang tua Savira yang juga pecinta kopi ternyata sudah memersiapkan usaha di usia pensiun sebagai abdi negara yakni dengan bertani kopi.
Baca Juga
Di lahan garapan seluas 3 hektare, Savira memulai langkah dengan mempelajari proses produksi biji kopi. Hingga kini, dia sukses membuka sendiri kedai kopi Kopi Gunung di rumah bekas yang ia sulap menjadi kafe tersebut.
"Awalnya kita cuma jual bijinya aja, tapi akhirnya kita coba olah sendiri dengan bahan yang ada di rumah, dan kini hadir Kopi Gunung," jelasnya kepada Tim Jelajah Petani Milenial 2023 Bisnis Indonesia, Senin (29/5/2023).
Proses hilirisasi produk kopi tersebut dimulai Savira 2019 lalu dengan dibantu oleh support orang tuanya. Setidaknya, setiap hari kedainya menjual lebih dari 100 gelas kopi.
"Yang datang ke sini kadang yang sepedahan, atau yang ingin menikmati kopi di temani pemandangan lampu kota," jelasnya.
Menurutnya, capaian ini sudah menjadi capaian yang luar biasa dari perjalan dirinya menjadi petani milenial.
Kemampuannya kemudian terus diasah dengan Program Petani Milenial Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dari sana ia menjadi lebih piawai dalam melakukan pengolahan kopi dari mulai pola pertanian hingga penyajian kopi.
"Saya juga dapat relasi, kalau kekurangan kopi kita kadang sharing sama temen sesama petani kopi, karena di lahan saya tidak cukup untuk memenuhi permintaan kopi," jelasnya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat kembali menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Kerja jurnalistik ini didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.