Bisnis.com, BANDUNG -- Ratusan siswa SMK/SMA sederajat di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Bali dan Papua menuntaskan program edukasi KU CERDIG (Kaum mUda CERdas DIGital).
Program yang dilaksanakan sejak Oktober 2022 ini merupakan gagasan dari PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM), Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia), dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) dalam upaya meningkatkan kecakapan dan partisipasi aktif generasi muda dalam mendukung transformasi dan inklusi digital Indonesia.
Direktur PT BNP Paribas AM Maya Kamdani mengatakan inisiatif ini menjadi langkah penting dalam menginspirasi para peserta program untuk belajar bertanggung jawab dalam berinteraksi dan bertransaksi secara aman di dunia siber.
Di akhir program, peserta didorong untuk membagikan pembelajaran yang diperoleh kepada anak muda lainnya dengan menciptakan ide proyek kampanye yang inovatif dan kreatif. Hasilnya, 30 kampanye literasi digital yang direalisasikan mampu menjangkau lebih dari 240 ribu anak muda di media sosial selama dua bulan.
Maya mengatakan program KU CERDIG adalah wujud nyata bagaimana berinvestasi bisa ikut memberikan manfaat bagi masyarakat, dalam hal ini melalui Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi.
"Reksa dana ini menjadi solusi investasi yang kami hadirkan untuk mewadahi investor dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia,” jelas Maya dalam keterangan resminya, Minggu (28/5/2023).
Director and Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Puni A. Anjungsari mengungkapkan inisiatif ini dikembangkan bersama PT BNP Paribas AM dan PJI. Diharapkan dapat berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi dan kompetensi digital masyarakat, khususnya generasi muda.
"Kami yakin dengan memiliki pemahaman dan keterampilan teknologi digital yang baik akan meningkatkan produktivitas generasi muda yang nantinya mampu mendorong perkembangan ekonomi digital,"ungkapnya.
Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner menambahkan, siswa SMA/SMK yang menjadi penerima manfaat program ini adalah generasi Z yang sangat aktif menggunakan teknologi digital, namun masih minim keterampilan untuk memanfaatkannya secara aman dan bertanggung jawab.
Melalui program ini, peserta memperoleh pembelajaran seputar digital yang komprehensif, mulai dari keterampilan dasar menggunakan internet, etika dan keamanan berkomunikasi di dunia maya, bertransaksi menggunakan layanan keuangan daring yang legal, serta perlindungan data pribadi.