Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Kesalahan Persepsi Soal Program Petani Milenial, Peserta Wajib Baca!

Dalam perjalanannya, program ini ada banyak dinamika yang lahir, kebanyakan datang dari kesalahan persepsi baik dari peserta maupun awam.
Sejumlah peserta yang mengikuti program Petani Milenial. -Bisnis
Sejumlah peserta yang mengikuti program Petani Milenial. -Bisnis

Bisnis.com,BANDUNG—Program petani milenial yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat sejak 2021 kembali akan menggelar inagurasi pada 30 Mei 2023 di Kota Bandung. 

Dalam perjalanannya, program ini ada banyak dinamika yang lahir, kebanyakan datang dari kesalahan persepsi baik dari peserta maupun awam. Bisnis merangkum sejumlah kesalahan persepsi yang muncul di lapangan, berikut 5 daftarnya:

1.     Bertani Itu Mudah
Jika berminat mengikuti program ini, peserta mesti membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan terkait pertanian dan komoditas yang dibidik. Mendaftar dengan kepala kosong beresiko Anda putus asa mengikuti beratnya perjuangan program. 

Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar Yuke Mauliani Septina mengatakan peserta yang punya dasar pertanian akan lebih cepat beradaptasi. “Kalau nol pengalaman akan mendapatkan kesulitan,” katanya pada Bisnis.

“Bertani itu adalah pekerjaan paling sulit di dunia karena petani itu ahli tanah, ahli penyakit, ahli marketing, dia harus berbicara dengan tanah dan tumbuhan. Ini butuh proses. Juga harus menguasai tanda-tanda alam, tanaman dan tanah,” kata Guru Besar Pertanian Universitas Padjajaran Prof Dr Tualar Simarmata.

2.     Peserta Petani Milenial Digaji
Ini jelas kekeliruan. Masih banyak peserta yang berpikir mengikuti program ini akan diberikan gaji atau penghasilan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Padahal Pemprov hanya memberikan fasilitasi; sarana prasarana, fasilitasi dengan pemasaran, perbankan,” kata Yuke.

Menurut Yuke pola pikir ini ada di para peserta yang mendaftar minim pengalaman bertani. Pendapatan yang diraih oleh peserta datang dari kegigihan bertani, dimana hasil budidaya akan dibeli oleh offtaker. Besarnya pendapatan pun tergantung pada kualitas panen dan pemilihan komoditas yang tepat. “Kalau berpikir langsung mendapatkan pendapatan besar itu akan memperlama proses,” ujar Yuke.

3.     Bertani itu Santai

Sudah ada pendampingan, sudah mendapatkan lahan, diberikan sarana prasarana, ada penjaminan dari bank, dan kesiapan pembeli membuat para peserta berpikir program ini akan berlangsung mulus-mulus saja. 

Faktarnya, program ini medan perjuangan. Jika peserta tidak giat dalam produksi, tidak memahami ilmu yang diberikan, maka hasilnya bisa berantakan. Guru Besar Pertanian Universitas Padjajaran Prof Dr Tualar Simarmata menegaskan menjadi petani sukses itu tidak bisa instan artinya jika sudah masuk dalam program ini tinggalkan niat leha-leha.

4.     Memilih Program Dekat Rumah
Pada 2021, ada sejumlah peserta yang putus asa karena lokasi program Petani Milenial jauh dari tempat tinggal mereka. Hasilnya beberapa mengundurkan diri karena bosan dan homesick. Padahal, jika peserta teguh menjadi petani di luar daerah, peluangnya tak hanya datang aari bisnis budidaya.

Wening Sari, salah satu jebolan Petani Milenial 2021 bisa menjadi contoh positif. Ia memutuskan pindah dari Sukabumi demi menggeluti komoditas burung puyuh di Sumedang.

5.     Malas Menggarap Lahan PemerintahPemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyiapkan 100 hektar lahan untuk digarap, namun belum termanfaatkan maksimal oleh peserta Petani Milenial. “Kebanyakan mereka tidak mau pindah ke lokasi, sayang sekali,” kata Yuke. 

Menurutnya Pemprov memberi keleluasaan agar lahan bisa dimanfaatkan dimana peserta tidak perlu sewa. Asal peserta produktif, harusnya tawaran ini bisa dimaksimalkan. “Responnya belum sesuai perkiraan,” ujarnya.

Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Kerja jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank Bjb.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper