Bisnis.com, BANDUNG--Program Petani Milenial yang digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak lepas dari kritik dan dinamika, namun niat baik program ini sebagai solusi pertanian Jawa Barat di masa depan menjadikannya layak dilanjutkan.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Ahmad Hidayat menilai, program petani milenial dapat menjadi solusi untuk kaderisasi profesi petani Jawa Barat di tengah berkurangnya minat generasi muda pada profesi tersebut.
"Saya kira petani milenial ini baik agar ada kaderisasi di tataran petani bisa terus berlangsung. Jangan sampai kedepannya tidak ada lagi profesi petani, karena ada yg meninggal, sepuh lalu berhenti dan tidak tertariknya lagi anak muda untuk menjadi petani," katanya dikutip Bisnis, Rabu (24/5/2023).
Menurutnya belum tercapainya target penjaringan peserta petani milenial harus menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pihaknya pun meminta, agar proses penjaringan dilakukan dengan metode yang sederhana.
"Proses rekrutmen jangan terlalu panjang hingga memakan waktu 6 bulan, harus dibuat lebih sederhana prosesnya dan Kepada Pemdaprov harap diperhatikan bahwa tidak semua sektor pertanian ini bisa bankable, bisa memenuhi syarat-syarat perbankan," katanya.
Ahmad sendiri berjanji akan terus mengawal proses penyempurnaan program tersebut sehingga apa yang menjadi tujuan yaitu terciptanya ketahan pangan di Jawa Barat dapat terwujud.
"Program ini harus terus dilaksanakan serta didorong , dan masih perlu penyempurnaan di sisi teknis kita akan kawal bersama," pungkasnya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Kerja jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.
